Jakarta –
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menegaskan upaya pembebasan pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens yang disandera KKB Papua sejak Februari 2023 terus dilakukan. Yudo mengatakan pihaknya menempuh cara terbaik demi meminimalisir persoalan.
“Itu tadi kan saya selalu sampaikan kita menggunakan cara-cara yang smart, yang tidak timbulkan (permasalahan) pada masyarakat,” ucap Yudo di Mabes TNI, Jakarta Timur, Jumat (6/10/2023).
Dia mengatakan TNI terus mengupayakan negosiasi lewat tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat. Dia mengaku ingin mencari solusi terbaik agar Mehrtens bisa dibebaskan.
“Kita tetap upayakan dengan tokoh agama, tokoh masyarakat setempat, (agar) bisa melaksanakan nego untuk itu,” ujarnya.
Yudo juga menjelaskan alasan TNI tidak menggunakan kekuatan militer untuk operasi pembebasan sandera. Dia mengatakan penggunaan kekuatan militer dapat menimbulkan dampak lebih berat.
“Saya tidak mungkin menggunakan tenaga kekuatan militer hanya untuk itu yang justru dampaknya akan lebih besar, lebih berat untuk Indonesia, untuk masyarakat khususnya di Papua apabila saya akan gunakan opsi militer,” ujar Yudo.
Untuk diketahui, pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens hingga kini masih disandera oleh Egianus sejak Selasa, 7 Februari 2023 lalu. Proses negosiasi pembebasan pun juga masih dilakukan.
Terbaru, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Izak Pangemanan mengungkap kondisi sang pilot, Philip Mark Mehrtens. Pilot itu masih di dalam hutan bersama kelompok kriminal bersenjata (KKB) Egianus Kogoya.
“Sampai saat ini kondisinya baik, mereka jaga pilot dengan baik sehingga tidak ada masalah,” ujar Izak seperti dilansir detikSulsel, Kamis (5/10).
(haf/haf)