Jakarta –
Hujan es terjadi di Sragen, Jawa Tengah (Jateng). Fenomena hujan es disertai angin kencang tersebut sempat membuat warga heboh. Akibatnya disebutkan bahwa sejumlah rumah warga mengalami kerusakan.
Meski tidak ada korban jiwa, namun data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen menyebutkan kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta. Berikut sederet fakta yang diketahui:
1) Video Hujan Es Hebohkan Warga
Beredar video yang memperlihatkan hujan es di Kabupaten Sragen. Video yang tersebar di WhatsApp grup tersebut bernarasi hujan es batu terjadi di Kecamatan Sumberlawang, Sragen.
“Masyaallah, Sumberlawang Sragen hujan es batu,” tulis keterangan di video tersebut seperti dilihat detikJateng, Senin (23/10/2023).
2) Hujan Es Disertai Angin Kencang
Menurut Kepala BPBD Sragen, Raden Triono Putra mengonfirmasi hujan es dalam video itu terjadi di Sragen. Menurutnya, selain di Sumberlawang, hujan es juga terjadi di Kecamatan Mondokan.
“Iya betul hujan es dan hujan lebat dengan intensitas tinggi disertai angin Kencang terjadi di Desa Kacangan, Sumberlawang dan Desa Gemantar serta Desa Sumberejo Kecamatan Mondokan,” katanya, dilansir detikJateng, Senin (23/10/2023).
Triono mengatakan kejadian tersebut terjadi pada hari Minggu (22/10/2023) sekira pukul 17.00 WIB. Hujan es yang terjadi juga disertai angin kencang.
3) 139 Rumah Rusak Berat-Ringan
Berdasarkan data BPBD, 137 rumah mengalami rusak ringan dan 2 rumah mengalami rusak berat akibat hujan es disertai angin kencang di Sragen. Selain itu, aktivitas warga sempat terganggu dan akses jalan terhambat.
“Beberapa pohon tertimpa rumah, banyak genting yang rusak. Kami mengimbau kepada instansi terkait masyarakat untuk memangkas ranting pohon yang berpotensi roboh yang dapat membahayakan pengguna jalan atau pohon berpotensi roboh di tempat pemukiman,” ujar Triono.
4) Kerugian Diperkirakan Rp 137 Juta
Beruntung tidak ada korban jiwa imbas dari peristiwa hujan es dan angin kencang di Sragen itu. Meski begitu, Kepala BPBD Sragen, Raden Triono Putra mengatakan kerugian diperkirakan mencapai Rp 137 juta.
“Tidak ada korban jiwa, kerugian yang diperkirakan sampai Rp 137 juta. Rumah yang rusak berat di Kecamatan Mondokan ada satu pemilik rumah yang mengalami luka tapi sudah dirujuk ke rumah sakit Assalam Gemolong,” jelasnya.
(wia/imk)