Jakarta –
Anwar Usman dicopot sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) oleh Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) karena dinyatakan melakukan pelanggaran etik berat. Menko Polhukam Mahfud Md mengatakan tidak ada yang boleh memaksa Anwar Usman untuk mundur.
“Ndak ada orang boleh memaksa Pak Anwar untuk mundur,” kata Mahfud kepada wartawan usai menghadiri acara wisuda Universitas Pancasila di JCC, Jakarta, Kamis (9/11/2023). Mahfud menjawab pertanyaan apakah Anwar Usman harus mundur usai dinyatakan melakukan pelanggaran berat oleh MKMK.
Menurutnya secara hukum, Anwar Usman tidak harus dipaksa mundur setelah dinyatakan melakukan pelanggaran etik berat. Namun secara moral, menurut Mahfud, itu adalah urusan Anwar Usman mau mundur atau tidak.
“Secara hukum dia tidak harus mundur tapi secara moral dan etik itu urusan dia mau mundur atau tidak. Tidak boleh didorong, dipaksa atau dilarang oleh orang lain,” kata dia.
Mahfud menekankan bahwa putusan MKMK terkait pencopotan Anwar Usman dari Ketua MK sudah final. Anwar Usman juga disanksi tak boleh memimpin sidang soal pemilu.
“Itu sudah selesai secara etik yang dibungkus oleh aturan aturan. Tapi secara moral itu urusan dia berhak untuk mempertahankan diri. Berhak untuk mencari dalil-dalil lain tetapi putusan MKMK sudah selesai sudah final dan gejolak ke depan sudah tinggal berjalan,” imbuhnya.
Anwar Usman telah buka suara mengenai ini. Anwar Usman merasa jadi objek politisasi usai diberhentikan dari Ketua MK oleh MKMK. Namun, bagi Anwar, pemberhentian tersebut tidak sedikit pun membebaninya.
“Sejak awal saya sudah mengatakan bahwa jabatan itu adalah milik Allah SWT, Tuhan yang Mahakuasa. Sehingga pemberhentian saya sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi tidak sedikit pun membebani diri saya,” kata Anwar dalam konferensi pers di kantor MK, Jakarta, Rabu (8/11).
Anwar percaya di balik peristiwa ini akan ada hikmah yang besar. Namun dia akan meluruskan berbagai hal agar masyarakat memahami tentang apa yang sesungguhnya terjadi.
“Saya yakin dan percaya bahwa di balik semua ini insyaallah ada hikmah besar yang akan menjadi karunia bagi saya dan keluarga besar saya, sahabat dan handai taulan dan khusus bagi MK, nusa, dan bangsa,” ucap Anwar.
(lir/lir)