Jakarta –
Hari Tanpa Belanja atau Buy Nothing Day diperingati setiap tahunnya sehari setelah perayaan Thanksgiving atau Hari Pengucapan Syukur di Amerika Serikat. Peringatan ini bermaksud sebagai bentuk melawan gaya hidup konsumerisme.
Meski peringatan Hari Tanpa Belanja tidak ditetapkan secara resmi dan hanya sebagian yang memperingatinya secara rutin, namun peringatan ini memiliki tujuan dan makna yang positif. Berikut seputar Hari Tanpa Belanja dan sejarahnya:
Dilansir laman National Day Calendar, Buy Nothing Day atau Hari Tanpa Belanja adalah bagian dari gerakan melawan konsumerisme, yang mendesak dunia untuk mengubah kebiasaan belanja mereka, untuk mengkonsumsi dan memproduksi lebih sedikit.
Hari Tanpa Belanja adalah sebuah protes terhadap konsumerisme yang menurut para penyelenggara perlu dilakukan di dunia ini, yang diatur oleh kebutuhan untuk “memiliki sesuatu”. Hari Tanpa Belanja cukup penting, dan dirayakan oleh banyak orang di seluruh dunia.
Pada dasarnya, Hari Tanpa Belanja merupakan hari protes global terhadap konsumerisme. Hari ini diadakan sehari setelah hari Thanksgiving di Amerika Utara, Swedia, Finlandia, dan Inggris. Namun di tempat lain, perayaan ini diadakan sehari setelahnya.
Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
|
Sejarah Hari Tanpa Belanja berasal dari Kanada pada bulan September 1992 sebagai cara untuk memprotes hiruk-pikuknya belanja pada hari Black Friday. Menurut laman Days of The Year, sosok yang memperkenalkan Hari Tanpa Belanja adalah seorang seniman asal Kanada bernama Ted Dave.
Pada tahun 1997, Ted Dave, mengusulkan suatu hari yang disebut Hari Tanpa Belanja untuk diperingati pada hari Jumat setelah Thanksgiving untuk menyesuaikan dengan salah satu hari belanja paling populer di Amerika Serikat. Hari juga dikenal sebagai “Black Friday“.
Hari Tanpa Belanja dianggap sebagai hari bagi masyarakat untuk menilai masalah konsumsi berlebihan. Hari Tanpa Belanja merupakan salah satu tanggal belanja tersibuk di dunia. Dan ada banyak acara dan kegiatan yang berlangsung pada peringatan Hari Tanpa Belanja di seluruh dunia.
Setelah kampanye Hari Tanpa Belanja digaungkan, kampanye serupa mulai muncul di Amerika Serikat, Inggris Raya, Israel, Austria, Jerman, Selandia Baru, Jepang, Belanda, Prancis dan Norwegia. Saat ini, lebih dari 65 negara sudah berpartisipasi dalam perayaan ini.
(wia/imk)