Jakarta –
Komandan KRI dr Radjiman Wedyodiningrat-992 Kolonel Laut (P) Bayu Dwi Wicaksono memastikan kapal siap berlayar lintas samudera untuk menuju perairan aman dekat Gaza demi membantu merawat dan memberikan pelayanan kesehatan kepada rakyat Palestina korban perang. Kepastian kapal berangkat menunggu izin dari Pemerintah Mesir.
“Kapal ini sudah hampir setahun berlayar. Kami sudah melaksanakan misi operasi di Indonesia kemarin di Natuna. Kami laksanakan baksos (bakti sosial) di sana. Saya rasa kami mampu melaksanakan (operasi) di negara-negara lain,” kata Kolonel Bayu dilansir Antara, Jumat (1/12/2023).
Dia melanjutkan seluruh komponen kapal, termasuk mesin juga telah dicek saat kapal docking di galangan kapal PT PAL di Surabaya, Jawa Timur. Di lokasi yang sama, KRI dr. Radjiman juga dicat seluruhnya berwarna putih mengingat kapal itu mengemban misi kemanusiaan sebagai rumah sakit bantu saat sandar dekat Gaza.
“Kemarin di Surabaya kurang lebih satu minggu. Di sana melakukan pewarnaan (pengecatan) dari abu-abu ke warna putih. Jadi, kami cat semua total warna putih, termasuk nomor lambung, penambahan (simbol) cross di sebelah depan. Kami punya cross tambahan lagi supaya lebih jelas dan terang di lautan,” kata Kolonel Bayu.
Penggantian warna kapal menjadi putih itu sesuai dengan ketentuan internasional, yaitu Konvensi Jenewa dan San Remo Manual, bahwa kapal rumah sakit untuk misi kemanusiaan dicat warna putih agar tidak menjadi sasaran tembak mereka yang berperang, katanya.
Jika nantinya Pemerintah Mesir mengizinkan Indonesia mengirimkan KRI dr. Radjiman sebagai kapal rumah sakit bantu ke perairan aman dekat Gaza, pelayaran itu menjadi misi pertama KRI dr. Radjiman melintasi samudera dan keluar dari perairan Indonesia.
KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 sandar di dermaga Markas Komando Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) TNI Angkatan Laut, Jakarta, Kamis, dalam persiapan mengirim bantuan untuk rakyat Palestina di Gaza, sekaligus menyediakan layanan kesehatan.
Kapal perang yang juga berfungsi sebagai rumah sakit bantu itu berlayar dari Surabaya, Jawa Timur.
Sejauh ini, TNI AL tidak hanya menyiapkan kapal rumah sakit berikut awaknya, yang di antaranya merupakan dokter dan perawat, tetapi juga bantuan untuk para korban perang.
KRI dr. Radjiman yang saat ini sandar di Jakarta mengangkut berbagai jenis bantuan yang dihimpun TNI AL sejak bulan lalu.
Bantuan sebanyak 80 truk yang saat ini ada di KRI dr. Radjiman, terdiri atas pampers (532 karung), pakaian anak-anak (600 karung), pakaian dewasa (700 karung dan 500 boks), susu (800 kardus), biskuit (650 dus), air mineral galon (1.254 galon), air mineral kardus (1.700 kardus), obat-obatan (460 kardus), selimut (450 karung), jaket (450 karung), dan mie instan (470 kardus). Jumlahnya jika dikelompokkan sesuai wadahnya, ada 4.080 kardus, 2.732 karung, 500 boks, dan 1.254 galon.
Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Muhammad Ali mengatakan jika izin dari Pemerintah Mesir keluar, TNI AL langsung mengirim KRI dr. Radjiman untuk berlayar.
“Jadi, tinggal menunggu izin dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu). Kemlu yang berhubungan dengan pihak (Pemerintah) Mesir-nya, dan ini tujuannya adalah untuk kemanusiaan, utamanya adalah untuk kemanusiaan,” kata Ali dalam jumpa pers Selasa (21/11/2023).
Rencana pengiriman kapal bantu rumah sakit itu disampaikan pertama kali oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto usai pengiriman bantuan tahap pertama dari Indonesia ke Gaza pada 4 November 2023.
Prabowo mengatakan Indonesia berkoordinasi dengan negara-negara di sekitar Gaza, Palestina, termasuk di antaranya Mesir, untuk pengiriman kapal rumah sakit bantu itu.
“Kami akan berkoordinasi dengan pihak-pihak yang berkuasa di situ, terutama Mesir dan negara-negara lain, untuk memungkinkan korban-korban yang bisa kami evakuasi. Kemudian, kami akan berkoordinasi dengan pihak Mesir di sana, TNI siap mengirim kapal rumah sakit. Kapal rumah sakit stand by di sana untuk memberi bantuan lebih banyak,” kata Prabowo.
(eva/eva)