Jakarta –
Puncak arus mudik penyeberangan di lintas Merak-Bakauheni terjadi pada Sabtu kemarin. Kenaikan volume kendaraan menuju Pelabuhan Merak memicu kemacetan panjang.
Sejumlah pemudik stuck di Tol Merak hingga berjam-jam. Pemerintah bersama pihak terkait pun melakukan sejumlah upaya mengatasi kemacetan.
“Memang volume kendaraan tadi (Sabtu) malam sampai tadi (Minggu) pagi ke arah Merak itu ada peningkatan sekitar 5% lebih jadi ada 55.000 lebih untuk kendaraan yang mengarah ke Merak,” ujar Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan dalam keterangan tertulis, Minggu (7/4/2024).
Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan angka pemudik yang menyeberang dari Pelabuhan Merak ke Bakauheni mengalami kenaikan sampai 65 persen. Hal itu pula, lanjut Muhadjir, yang menyebabkan macet panjang di Tol Merak sampai berjam-jam.
“Karena angka penyeberangan ini mengalami angka yang drastis, Pak Dirjen melaporkan 65 persen ada kenaikan. Tentu saja ini pasti di dalam pelayanan kita pasti akan ada perubahan,” kata Muhadjir di Pelabuhan Merak, Banten.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta maaf jika ada pemudik yang tidak terlayani dengan baik.
“Pertama tentu kita lihat karena kenaikan yang luar biasa daripada jumlah penumpang, maka sebagian tidak bisa dilayani secara maksimal,” kata Budi Karya di Pelabuhan Merak, Banten.
“Oleh karenanya, kami mohon maaf dan insyaallah dengan kedatangan hari ini (Minggu), cara bertindak yang disampaikan oleh Pak Menko akan mengurai kemacetan,” tambahnya.
Dia mengapresiasi semua pihak yang terlibat membantu dalam penyeberangan. Dia mengatakan terus berkoordinasi dengan pihak yang terlibat terkait mudik.
“Kedua saya mengapresiasi para stake holder, Kapolda, ASDP, Gubernur, Kapolres, Pelindo yang sudah ada di sini yang memang saya berkoordinasi jam 1 jam 2 kita koordinasikan,” kata Budi.
Berikut beberapa langkah yang dilakukan mengatasi macet di pelabuhan Merak, Banten hari ini:
Korlantas Polri Terapkan Delaying System
Kakorlantas Polri melakukan sejumlah rekayasa lali lintas (lalin) agar dapat mengurai kepadatan kendaraan, yakni dengan melakukan delaying system.
“Kita adakan delaying system, mulai tadi (Sabtu) malam kita lakukan ada penambahan delaying system di KM 13 di Tangerang,” ujar Aan.
Aan mengatakan bahwa pihaknya juga sudah bekerjasama dengan stakeholder penyeberangan untuk mengurai kepadatan di pelabuhan. Seperti penambahan kapal, mempercepat bongkar muat barang dan sebagainya.
Kemenhub Percepat Keberangkatan dari Merak
Sementara itu, Dirjen Perhubungan Darat Hendro Sugiatno mengungkapkan pihaknya mengupayakan dengan mempercepat keberangkatan dari Merak, untuk mengatasi antrean. Menurutnya, jika hal ini lambat dilakukan maka antrean panjang akan tetap terlihat mengingat.
“Ada beberapa yang sudah diambil kesepakatan bahwa semua jenis truk nanti tidak ke Merak, melainkan dialirkan semua ke BBJ. Merak hanya untuk kendaraan-kendaraan penumpang saja,” tutur Hendro.
“Sekarang konsepnya, adalah dibagi untuk sementara ini 2-1. Jadi dua kapal dari Merak itu sandar di Bakauheni, 1 kapal dari Ciwandan kemudian akan sandar. Itu fleksibel, kalau Ciwandan kosong maka dari Merak akan masuk semua. Kalau Ciwandan naik, maka akan diatur konsepnya untuk mempercepat kapal yang ada di Merak,” sambungnya.
Kapal dari Merak Hanya Drop Penumpang
Menko PMK Muhadjir Effendy usai rapat koordinasi dengan Menhub Budi Karya Sumadi dan pihak terkait lain, pihaknya mengatakan mengambil kebijakan bahwa kapal dari Merak ke Bakauheni hanya menurunkan penumpang lalu kembali.
“Di samping akan kita lihat perkembangan, nanti kapal dari Merak ke Bakauheni itu hanya nge-drop penumpang, semuanya, dan langsung kembali ke Merak untuk angkut penumpang,” kata Muhadjir di Pelabuhan Merak, Banten, Minggu (7/4/2024).
Sementara itu, untuk bongkar-muat, akan dilakukan di Ciwandan atau Pelabuhan Panjang. “Tidak ada lagi skema 7-3 atau 4-3 tidak ada, kemudian untuk yang membongkar dan muat itu hanya dari Ciwandan ke Bakauheni, atau ke Panjang,” kata dia.
(wia/idn)