Helikopter Ingenuity dan Penjelajah Perseverance NASA di Planet Mars. (Foto: NASA)
JAKARTA – Tim Ingenuity NASA telah mengucapkan selamat tinggal terakhir kepada helikopter penjelajah kecil di Planet Mars, menerima pesan terakhirnya sebelum tim tersebut dibubarkan. Meski begitu, helikopter Ingenuity belum benar-benar mati dan akan terus mengumpulkan data di Planet Merah.
Ingenuity adalah robot pertama yang melakukan penerbangan bertenaga dan terkendali di planet selain Bumi pada April 2021. Ini bukanlah pencapaian yang mudah, mengingat kondisi di Mars yang sangat berbeda.
“Planet Merah memiliki gravitasi yang jauh lebih rendah – sepertiga gravitasi Bumi – dan atmosfer yang sangat tipis dengan tekanan di permukaan hanya 1 persen dibandingkan planet kita,” jelas NASA dalam siaran pers saat Ingenuity melakukan penerbangan pertamanya. “Ini berarti hanya ada sedikit molekul udara yang dapat berinteraksi dengan dua bilah rotor Ingenuity selebar 4 kaki (1,2 meter) untuk mencapai penerbangan.”
Ingenuity, yang sebenarnya adalah sebuah prototipe, semula hanya direncanakan melakukan lima penerbangan selama 30 hari di Mars. Namun, helikopter itu melampaui semua perkiraan dan melakukan 72 penerbangan dalam 1.000 hari.
Ini membuat NASA mendapat lebih banyak informasi dan pandangan sekilas tentang Mars dan menemukan area yang menarik untuk dilihat lebih dekat oleh penjelajah Perseverance yang melakukan penjelajahan via darat.
Sayangnya, pada penerbangan ke-72, Ingenuity melakukan pendaratan darurat sehingga kehilangan kontak dengan Perseverance. Ketika kontak terjalin kembali, foto dari helikopter menunjukkan bahwa sebuah rotor telah rusak parah, dan Ingenuity tidak dapat terbang lagi.
Helikopter tersebut, meski sudah tidak bisa terbang lagi, masih mampu mengumpulkan data dan mengirimkannya ke Perseverance, yang kemudian mengirimkannya ke Bumi melalui Deep Space Network milik NASA. Sebelum tim Ingenuity dibubarkan, mereka menerima satu pesan terakhir dari Ingenuity.