Jakarta –
Peringatan May Day atau Hari Buruh telah berlangsung di sejumlah wilayah termasuk Jakarta. Titik massa buruh di peringatan May Day berpusat di Patung Kuda, Jakarta Pusat.
Aksi tersebut berlangsung sejak pagi hingga petang, Rabu (1/5/2024). Massa demo ini terdiri atas beberapa serikat buruh pabrik dan aktivis.
Mereka berkumpul mulai di Jalan Merdeka Selatan, dekat Balai Kota DKI Jakarta, hingga kawasan Patung Kuda. Massa mulai membentuk barisan dan mobil komando telah disiapkan. Sejumlah orator mulai membacakan tuntutan-tuntutan demo untuk membakar semangat peserta aksi.
Selama massa aksi buruh kawasan tersebut, lalu lintas di Jalan Merdeka Barat menuju Istana Merdeka ditutup. Lalu lintas dialihkan menuju Jalan MH Thamrin.
Adapun 3.454 anggota gabungan Polri, TNI, Satpol PP, Damkar hingga Dishub dikerahkan ke sejumlah lokasi peringatan May Day di Jakarta. Tim anggota gabungan tersebut dikerahkan untuk pengamanan dan memperlancar jalannya aksi demo.
“Hari ini kami siap mengamankan buruh dan elemen masyarakat yang akan menyampaikan pendapat dan kami menerjunkan 3.454 personel gabungan TNI, Polri yang dibantu Pol PP, Damkar serta Dishub yang nantinya akan di bagi di beberapa titik pengamanan di sekitaran Monas dan GBK,” ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro kepada wartawan.
Susatyo menyampaikan seluruh personel yang terlibat pengamanan bertindak persuasif, tidak terprovokasi, mengedepankan negosiasi, pelayanan serta humanis.
Isi Tuntutan: Cabut UU Ciptaker-Tolak Upah Murah
Presiden Partai Buruh yang juga Presiden KSPI, Said Iqbal menyampaikan isi tuntutan yang diserukan dalam aksi. Dia menyebut kali ini ada 2 poin utama, yaitu cabut omnibus law UU Cipta Kerja dan ‘Hostum’ (hapus outsourcing tolak upah murah).
“Untuk tuntutan yang dibawa dalam May Day kali ini adalah 2 yang utama. Yang pertama cabut omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja. Yang kedua kami menyebutnya, Hostum. Hos, hapus outsourcing, tum, tolak upah murah,” ujar Said Iqbal, di Patung Kuda.
Said Iqbal mengatakan upah layak di Jakarta menurut Badan Pusat Statistik (BPS), yaitu Rp 5,2 kira per bulan. Bahkan, apabila dibagi rata per kepala, mendekati Rp 7 juta.
“Saya ini salah satu pengurus pusat badan perburuhan dunia namanya ILO berkantor di Jenewa. Upah buruh Indonesia hanya lebih baik dari Laos dan Kamboja yang baru merdeka. Lebih rendah dari Vietnam, sedikit lebih tinggi dari Myanmar. Lebih rendah dari Malaysia lebih rendah dari Singapura,” jelasnya.
Long March Massa Buruh
Pada aksi siang tadi, massa buruh melakukan long march dari kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat menuju kawasan Bundaran HI. Massa menggelar aksi berkonsep karnaval sekaligus akan menyuarakan beberapa tuntutan.
Saat long march, massa memblokade separuh badan Jalan MH Thamrin. Arus lalu lintas yang berada di belakang massa sempat tersendat. Sementara itu, kendaraan roda dua ataupun roda empat menggunakan busway.
Kombes Susatyo sempat meminta massa aksi tak hanya berorasi di Bundaran HI, tetapi juga sambil berjalan. Sebab, lalu lintas di sekitar lokasi menjadi macet. Sementara itu, sempat terjadi adu mulut antara Kombes Susatyo dan salah satu orator.
“Sekarang minggir, silakan. Sekali lagi warga masyarakat Jakarta masih menggunakan jalan ini, jadi saya mohon minta agar semuanya bisa jalan. Jangan diam di sini. Silakan maju, ayo petugas tolong bantu bawa atributnya,” kata Sudatyo di atas mobil komando.
Aksi Diwarnai Bakar Poster
Massa aksi Hari Buruh Sedunia di kawasan Patung Kuda sempat membakar dua poster raksasa. Kedua poster besar itu sebelumnya ditampilkan selama demo berlangsung.
Massa membakar kedua poster tersebut secara bersama-sama. Poster tersebut bergambar Presiden Jokowi, para hakim MK, dan para komisioner KPU. Poster itu juga berisi tuntutan massa.
“Cabut UU Omnibus Law Cipta Kerja & turunannya, naikkan upah buruh,” tulis salah satu banner tersebut.
Massa tampak terdiri dari berbagai elemen masyarakat. Mulai dari serikat buruh, mahasiswa, aktivis, dan koalisi masyarakat sipil.
Polisi Pastikan May Day 2024 Berjalan Aman
Polisi mengapresiasi tertibnya massa buruh yang menyampaikan aspirasi di peringatan May Day hari ini. Polisi memastikan May Day 2024 berjalan aman meski sempat ada aksi bakar poster oleh salah satu kelompok massa di Patung Kuda.
“Gesekan tidak ada, situasi aman. Semuanya mengikuti arahan petugas di lapangan. Masih tertib, imbauan-imbauan menjaga kebersihan, ketertiban, terus kami lakukan juga. Kita harus menjaga ketertiban karena ini kan area umum. Sejauh ini tapi berlangsung tertib, aman,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi.
Aksi mass bubar pukul 18.05 WIB tadi. Jalan yang sempat ditutup juga langsung dibuka dan lalu lintas kembali normal.
“Masyarakat tidak perlu khawatir, Polda Metro Jaya dan jajaran selalu siap meningkatkan perlindungan dan pengayoman kepada masyarakat,” terangnya.
(wia/idn)