Gambar impresi dari FLOAT di permukaan Bulan. (Foto: Ethan Schaler)
JAKARTA – Kehadiran manusia secara permanen di permukaan Bulan memerlukan kemampuan untuk menggunakan sumber daya yang ada di sana, karena tidak semuanya bisa dibawa dari Bumi.
Namun,pangkalan yang direncakanan dibangun di Bulan kemungkinan tidak akan mampu memenuhi semua kebutuhannya. Beberapa sumber daya diangkut dari sumbernya dengan menggunakan alat transportasi.
Mobil atau buggy di Bulan bukan sesuatu yang baru, namun para peneliti sedang mempertimbangkan sesuatu yang sangat berbeda: Sistem kereta api yang melayang.
Dilansir IFL Science, proyek ini disebut FLOAT, singkatan dari Fleksibel Levitation On A Track. Tujuannya adalah untuk menyediakan transportasi muatan yang otonom, andal, dan efisien untuk memindahkan muatan ke dan dari zona pendaratan pesawat ruang angkasa ke pangkalan, dan mengangkut tanah bulan (regolit) dari lokasi penambangan ke tempat pengambilan sumber daya atau tempat tanah tersebut digunakan untuk konstruksi.
Yang menarik dari teknologi ini adalah jalurnya tidak tetap. Jalur FLOAT dapat digulung dan dibuka langsung ke regolit bulan, sehingga FLOAT memerlukan persiapan lokasi yang minimal. Robot yang melayang akan bergerak di atas rel, dan tidak memiliki roda atau kaki merupakan keuntungan karena mereka tidak harus berhadapan dengan regolith yang tajam dan kekuatan penghancurnya.
Jalur kereta fleksibel FLOAT terbuat dari lapisan grafit yang memungkinkan terjadinya levitasi diamagnetik, sedangkan sirkuit fleksibel menghasilkan gaya dorong elektromagnetik. Lapisan ketiga sebenarnya opsional, namun merupakan panel surya sehingga saat berada di bawah sinar matahari, sistem bahkan tidak memerlukan energi eksternal.
Meskipun robot-robot tersebut mungkin memiliki ukuran yang berbeda-beda, tim memperkirakan bahwa 100 ton material dapat dipindahkan beberapa kilometer setiap hari.