Jakarta –
Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI) mengungkapkan penyakit cacar monyet atau Mpox di Indonesia sudah sebanyak 88 kasus selama 2022- 2024. Diantaranya 74 kasus hingga 2023, dan 14 kasus di 2024. Kemenkes telah mengeluarkan Surat Edaran yang mengatur terkait langkah-langkah kewaspadaan dan pencegahan penyakit ini dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun telah menetapkan sebagai darurat kesehatan global.
Dalam hal ini, Anggota DPRD Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth mendesak Dinas Kesehatan (Dinkes) Jakarta untuk melakukan deteksi dini dan gerak cepat dalam mewaspadai meningkatnya kasus cacar monyet di Daerah Khusus Jakarta (DKJ).
“Saya meminta Dinkes Jakarta harus gerak cepat dan mewaspadai meningkatnya kasus cacar monyet di Jakarta. Karena indikasi penularannya melalui droplet pernafasan, walaupun cacar monyet tidak bertransmisi melalui udara dalam waktu singkat, penyakit ini bisa menyebar dari kontak langsung dengan pasien. Jadi perlu diwaspadai karena ada di temukan kasus warga yang sudah terjangkit, kita tidak ingin virus ini kembali mewabah seperti Covid-19,” kata Kenneth dalam keterangannya, Sabtu (31/8/2024).
Pasalnya, sambung pria yang akrab disapa Bang Kent ini, penyakit cacar monyet ini telah menunjukkan situasi darurat kesehatan publik yang harus menjadi perhatian khusus Dinkes DKI, dan jika di temukan kasus, harus segera melakukan penelusuran kontak pasien yang terjangkit supaya bisa segera melakukan mitigasi dini terhadap wabah virus Mpox tersebut.
“Penyakit cacar monyet telah menjadi isu kesehatan global yang telah mendapatkan perhatian serius dari berbagai negara, termasuk Indonesia. Meskipun virus Mpox yang menjangkit pasien di Indonesia adalah varian 2b yang tergolong rendah dan dapat sembuh dengan cara diobati, tapi kita harus benar-benar waspada, jangan dianggap remeh,” tegas Ketua IKAL PPRA LXII Lemhannas RI ini.
Selain itu, Kent meminta kepada pemerintah harus memperketat pintu masuk kedatangan Internasional lewat bandara di seluruh Indonesia, termasuk Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, yang dalam waktu dekat akan kedatangan peserta menjelang penyelenggaraan Indonesia-Africa Forum (IAF) pada 1-3 September 2024.
“Pintu masuk kedatangan internasional di seluruh bandara harus dilakukan skrining mpox secara ketat, dikarenakan akan ada penyelenggaraan Indonesia-Africa Forum (IAF) pada 1-3 September 2024 di Bali, dan itu harus benar-benar menjadi perhatian khusus bagi pemerintah dan alangkah baiknya jika di bandara i gusti ngurah rai bisa melakukan skrining virus mpox secara menyeluruh, agar semua kegiatan di Bali bisa berjalan dengan baik dan tidak menjadi klaster virus Mpox tersebut,” tegas Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BAGUNA) DPD PDI Perjuangan Jakarta itu.
Namun, Kent pun mengimbau kepada masyarakat khususnya wilayah Jakarta agar tidak perlu panik dan takut terhadap kasus cacar monyet ini, akan tetapi perlu diwaspadai dengan melakukan beberapa cara dalam pencegahan dini supaya tidak tertular virus ini yaitu, dengan cara menjaga kebersihan dan kesehatan diri dengan rajin berolahraga, mengkonsumsi makanan sehat, istirahat yang cukup dan rajin mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun.
“Imbauan dari Kemenkes RI, untuk hindari kontak fisik dengan orang yang sedang sakit demam, bergejala kemerahan, jerawat, luka, lenting isi air di kulitnya. Lalu berhubungan seksual yang aman, bersih, sehat dengan menggunakan kondom. Jangan berhubungan seksual jika pasangan sakit apalagi ada luka pada area kemaluan atau sedang mengalami infeksi menular seksual lainnya,” bebernya.
Kent juga meminta kepada masyarakat jika mendapati gejala atau tanda cacar monyet, seperti sakit kepala, demam, nyeri otot, sakit punggung, tubuh lemah, agar segera memeriksakan diri ke dokter atau rumah sakit terdekat. Hal ini harus di lakukan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.
“Kita harus tetap waspada, berhati-hati, dan selalu menjaga kebersihan diri. Jika mendapati gejala dan tanda seperti cacar monyet diharapkan untuk dapat segera melapor ke fasilitas pelayanan kesehatan agar dapat segera tertangani dengan baik,” pungkasnya.
Perlu diketahui, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengumumkan data kasus konfirmasi Mpox terbaru di Indonesia. Hingga Sabtu 17 Agustus 2024, terdapat 88 kasus konfirmasi Mpox.
Secara rinci, kasus tersebar di DKI Jakarta sebanyak 59 kasus konfirmasi, Jawa Barat 13 kasus konfirmasi, Banten 9 konfirmasi, Jawa Timur 3 konfirmasi, Daerah Istimewa Yogyakarta 3 konfirmasi, dan Kepulauan Riau 1 konfirmasi. Dari jumlah tersebut, sebanyak 87 kasus telah dinyatakan sembuh.
Jika dilihat tren mingguan kasus konfirmasi Mpox di Indonesia dari tahun 2022 hingga 2024, periode dengan kasus terbanyak terjadi pada Oktober 2023. Kemenkes telah menyiapkan sebanyak 12 laboratorium untuk mempercepat proses pemeriksaan terhadap individu yang diduga terpapar virus monkeypox (Mpox).
(mpr/ega)