Jakarta –
Dewan Pakar Hoegeng Awards 2023 sudah menetapkan tiga besar kandidat Polisi Berdedikasi. Tiga sosok polisi teladan ini dipilih Dewan Pakar usai menggelar rapat kedua yang berlangsung dinamis, sesekali diwarnai perdebatan konstruktif.
Rapat digelar di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Senin (15/5/2023). Rapat dihadiri Dewan Pakar Hoegeng Awards 2023 yakni, Wakil Ketua MPR RI H. Arsul Sani, S.H., M.Si., Mantan Plt Pimpinan KPK Dr. Mas Achmad Santosa, S.H., LL.M., anggota Kompolnas Poengky Indarti,S.H., LL.M., Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian Indonesia Alissa Qotrunnada Wahid, S.Psi.
Sementara tim Dewan Pakar lainnya, yakni anggota Komnas HAM Putu Elvina, S.Psi., MM berhalangan hadir karena harus melakukan pemantauan secara langsung mengenai penanganan kasus dugaan kekerasan seksual pada anak serta pelanggaran hak pekerja di dua wilayah terpisah di Sulawesi. Rapat kedua ini juga dihadiri Pemimpin Redaksi detikcom Alfito Deannova Ginting, selaku penanggung jawab panitia Hoegeng Awards 2023.
Dari hasil rapat kedua Dewan Pakar Hoegeng Awards 2023, berikut ini tiga nama anggota kepolisian yang terpilih dalam kategori Polisi Berdedikasi serta sekilas tentang kiprahnya:
1. Kanit Binpolmas Polres Lamongan, Aipda Purnomo
Aipda Purnomo adalah polisi yang memiliki jiwa sosial yang tinggi. Dia dikenal sebagai polisi Youtuber dengan channel Youtube ‘Purnomo Belajar Baik’ yang merawat orang dalam gangguan jiwa (OGDJ) hingga orang-orang telantar.
Hingga kini, ada sekitar 170 ODGJ dan orang terlantar yang dirawat Aipda Purnomo dan tim di rumahnya yang beralamat di Desa Nguwok, Kecamatan Modo, Lamongan. Aipda Purnomo merawat ratusan ODGJ dan orang telantar itu karena dia ingin lebih bermanfaat untuk masyarakat di tanah kelahirannya yakni Lamongan.
Dia menanggung seluruh biaya operasional perawatan ODGJ dan orang telantar di Yayasan Berkas Bersinar Abadi. Aipda Purnomo dapat uang untuk membiayai aksi sosialnya itu dari YouTube ‘Purnomo Belajar Baik’ yang memiliki 1,73 juta subscriber. Penghasilan dari YouTube itu bisa mencapai Rp 100 juta.
Aipda Purnomo memang menggratiskan biaya perawatan ODGJ dan orang telantar yang tidak memiliki keluarga. Namun, jika ODGJ yang sengaja dititipkan keluarganya ke Aipda Purnomo, maka dikenakan biaya seikhlasnya dan semampunya.
Tak hanya mengurus ODGJ dan orang telantar, Aipda Purnomo juga begitu peduli dengan anak yatim piatu di sekitar tempat tinggalnya. Dia juga disebut rutin seminggu sekali memberi santunan kepada anak yatim piatu tidak mampu dengan program ‘amplop senyum’.
Penghasilan dari hasil YouTube ‘Purnomo Belajar Baik’ juga dimanfaatkan untuk memberikan beasiswa kepada mahasiswa asal Lamongan dari keluarga kurang mampu. Kini tercatat ada sekitar 21 mahasiswa yang diberikan beasiswa setiap semesternya oleh Aipda Purnomo.
Karena aksi-aksi sosialnya itu, Aipda Purnomo diganjar hadiah oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Mulai 14 Maret 2023, dirinya menempuh sekolah perwira.
2. Bhabinkamtibmas Desa Haringen, Polres Barito Timur, Kalimantan Tengah (Kalteng), Brigadir Fitriani Maisyarah
Peran Polwan yang satu ini begitu vital untuk penanganan kebakaran hutan di Desa Haringen, Polres Barito Timur, Kalimantan Tengah (Kalteng). Aksi dan program Brigadir sebagai Bhabinkamtibmas di desa itu dinilai bisa menekan angka kebakaran hutan, khususnya di Desa Haringen.
Brigadir Fitriani memiliki beberapa cara untuk bisa menekan angka kebakaran hutan di Desa Haringen. Pertama, ia mengumpulkan masyarakat, khususnya kepada pemilik lahan hutan atau perkebunan, untuk sosialisasi mengenai bahaya kebakaran hutan. Dampak dari pendekatan itu, masyarakat pemilik lahan yang terpaksa membakar hutan untuk membuka lahan akan berkoordinasi dulu ke Brigadir Fitriani dan perangkat desa setempat untuk dilakukan pendampingan agar mencegah perluasan titik api.
Cara kedua adalah Brigadir Fitriani membuat kendaraan (sepeda motor) modifikasi yang bisa menjangkau hingga ke tengah hutan. Kendaraan itu diciptakannya saat mengikuti perlombaan cipta inovasi dari Polda Kalimantan Tengah. Motor modifikasi Brigadir Fitriani ini dipasang alat untuk semacam menyedot air lengkap dengan selangnya yang akan digunakan untuk memadamkan api.
Tak hanya itu, Brigadir Fitriani dikenal sebagai Polwan yang cepat tanggap atas aduan masyarakat. Dia juga peduli terhadap korban bencana alam, salah satunya saat banjir bandang melanda kawasan Desa Haringen. Brigadir Fitriani dengan sigap dan berani menerjang banjir bandang demi menyalurkan bantuan kepada masyarakat terdampak.
3. Kasium Polsek Rainis, Kabupaten Kepulauan Talaud, Aipda Charles Surya
Selain polisi, Aipda Charles Surya juga dikenal oleh masyarakat Kecamatan Rainis, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara (Sulut), sebagai guru. Dia mengajarkan sejumlah mata pelajaran dan ekstrakurikuler pramuka di sekolah yang terletak di wilayah perbatasan antara Republik Indonesia dengan Filipina itu.
Polisi yang bertugas di Kabupaten Kepulauan Talaud sejak tahun 2001 itu konsisten membantu jadi tenaga pengajar di Yayasan Sekolah Menengah Teologi Kristen. Aipda Charles mengajar pelajaran PKN dan Sejarah Indonesia di sekolah itu sejak tahun 2019 tanpa dibayar.
Aipda Charles mengaku merasa terpanggil untuk mengajar karena kurangnya jumlah guru di tempatnya bertugas. Dia mengajar setiap hari Sabtu selama satu hari full agar tidak mengganggu tugas utamanya sebagai anggota Polri.
(fas/hri)