Jakarta –
Video duel adu jotos hingga tersungkur antara bocah SD dan SMP di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, viral di media sosial. Duel antar kelompok bocah itu ternyata dipicu saling ejek di grup WhatsApp yang dipakai untuk membuat geng.
Dilansir detikJabar, Minggu (18/6/2023), Kasat Reskrim Polres Kuningan, Iptu Anggi Prasetyo mengatakan perkelahian anak-anak ini diawali karena memperebutkan bendera yang menjadi atribut dari kelompok masing-masing. Menurutnya, kejadian ini tak sampai menimbulkan korban jiwa tapi anak-anak yang saling baku hantam itu mengalami luka lecet pada bagian tubuhnya.
“Anak-anak ini berhimpun membuat grup semacam geng, dengan kelompok tersebut ada atributnya yang terdiri dari berbagai bendera. Di mana ada perebutan bendera,” kata Anggi kepada wartawan, Sabtu (17/6/2023).
Perihal pembentukan geng ini, menurutnya, sengaja dilakukan oleh para pelajar tersebut karena sedang menunjukan aktualisasi diri. Kendati begitu, pihaknya tetap menghimbau agar para orang tua berperan aktif dalam memantau aktivitas anak-anaknya.
Sementara itu, Camat Cipicung Deni Hamdani menjelaskan perkelahian yang melibatkan puluhan pelajar ini terjadi di suatu kebun yang berada di Kecamatan Cipicung pada Selasa (13/6) lalu. Mendapati adanya konten kekerasan tersebut pihaknya bergerak cepat dengan melakukan pembinaan terhadap para pelajar tersebut.
“Kejadian ini berangkatnya dari bercanda, teman sepermainan. Hanya pemicunya berkaitan dengan komunitas, wadah bermain anak-anak dalam satu grup. Semua pihak menyadari, terutama wali murid bahwa masalah ini tak berlanjut dan tidak mengulanginya lagi,” ucap Deni.
Simak selengkapnya di sini.
(fas/fas)