Akademisi, Rocky Gerung, mengaku dihalangi bertemu 2.000 mahasiswa di Yogyakarta oleh PDIP usai heboh pernyataannya yang diduga menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi). PDIP membantah tuduhan Rocky Gerung.
“Kita nggak pernah menghadang. Kita ini partai yang turun ke bawah, berada di akar rumput. Tetapi ketika ada pihak-pihak yang terhadap sosok Presiden Jokowi yang memang beliau selalu turun ke bawah bersama rakyat, kita akan menghindarkan hal-hal yang tidak diinginkan. Maka ada kader-kader yang secara spontan menempuh jalan hukum,” kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto kepada wartawan di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan (5/8/2023).
Hasto juga merespons permohonan maaf yang disampaikan oleh Rocky Gerung. Dia mengaku menyambut positif permintaan maaf dari Rocky.
“Jadi ketika Bung Rocky Gerung sudah meminta maaf apalagi sekiranya itu dilkukan dengan kesadaran nurani yang bening, bahwa sebagai bangsa timur kita harus menyampaikan hal-hal yang positif. Apalagi ini berkaitan dengan sosok presiden ya itu merupakan hal yang baik,” ucapnya.
Sebelumnya, Rocky Gerung mengaku dihalangi bertemu 2.000 mahasiswa di Yogyakarta. Dia mengaku dihalangi PDIP.
“Soal ini soal biasa saja kan, mau dibawa ke jalur hukum ya jalur hukum, oke. Tetapi jangan halangi sayauntuk bicara dengan para mahasiwa dong,” kata Rocky Gerung dalam jumpa pers di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (4/8).
Rocky mengaku dihalangi usai dirinya disorot karena diduga menghina Jokowi dengan kata ‘bajingan’. Dia merasa dirinya mengkritik, bukan menghina Jokowi. Sesudah kritikan itu mengemuka, Rocky berkeliling di sembilan hingga 10 kota untuk memberi kuliah umum.
“Yang kemarin menggemparkan adalah di Jogja. Saya dihalangi bertemu dengan kurang lebih 1.500 hingga 2.000 mahasiswa di situ. Justru itu dihalangi oleh PDIP,” kata Rocky.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.