Jakarta –
Longspan atau jembatan lengkung bentang panjang Lintas Raya Terpadu (LRT) Jabodebek yang melintang di atas Jalan Gatot Subroto sempat disebut salah desain oleh Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo, meski kemudian dibantah sejumlah menteri. Lalu, bagaimana rasanya melintasi longspan tersebut?
detikcom berkesempatan menjajal LRT Jabodebek bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebanyak dua kali. Pertama, pada Kamis (2/8/2023), saat Jokowi menjajal LRT Cibubur Line dari Stasiun Harjamukti, Depok, ke Stasiun Dukuh Atas di Jakarta Pusat.
Momen kedua terjadi pada hari ini, Kamis (10/8/2023). Kali ini detikcom mengikuti Jokowi menjajal LRT Bekasi Line dari Stasiun Jati Mulya, Bekasi, ke Stasiun Dukuh Atas.
Penampakan dari dalam gerbong saat LRT melintasi longspan Gatsu-Kuningan (Tangkapan layar video Agus Suparto/Fotografer Presiden Jokowi)
|
Hari ini, LRT berangkat dari Stasiun Jati Mulya pada pukul 08.51 WIB. Rangkaian kereta melaju melewati 14 stasiun yang meliputi Stasiun Jati Mulya, Bekasi Barat, Cikunir 2, Cikunir 1, Jati Bening Baru, Halim, Cawang, Ciliwung, Cikoko, Pancoran, Kuningan, Rasuna Said, Setiabudi, dan berakhir di Dukuh Atas.
Laju dan pengereman LRT hari ini lebih mulus dibanding pekan lalu. Kereta juga berhenti dengan presisi, artinya posisi pintu kereta dan pintu peron sudah tepat.
LRT melaju dengan kecepatan sekitar 40 sampai 50 km/jam. Namun, laju LRT melambat menjelang longspan yang melintang di atas Jalan Gatot Subroto menuju arah Kuningan.
Laju kereta melambat hingga menjadi sekitar 20 km/jam. Kondisi di dalam gerbong LRT tetap terasa nyaman meski lajut melambat. Para penumpang yang mengikut uji coba ini juga terlihat tetap ngobrol seperti yang telah berlangsung sejak LRT berangkat.
Kecepatan LRT kemudian bertambah setelah rangkaian kereta melewat longspan. LRT kemudian tiba di Stasiun Dukuh Atas sekitar pukul 09.45 WIB. Artinya, kereta ringan itu membutuhkan waktu 55 menit untuk menjangkau 14 stasiun.
Penampakan dari dalam gerbong saat LRT melintasi longspan Gatsu-Kuningan (Tangkapan layar video Agus Suparto/Fotografer Presiden Jokowi)
|
Menhub dan Menteri PUPR Tegaskan Longspan Tidak Salah Desain
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono buka suara soal jembatan lengkung bentang panjang (longspan) LRT Jabodebek di Gatot Subroto-Kuningan yang disebut salah desain. Basuki menilai konstruksi jembatan lengkung tersebut sudah baik.
Menurutnya, sangat wajar jika LRT Jabodebek bergerak dengan kecepatan 20 km per jam di tikungan. Dia menyebut semua kereta pasti melambat saat melintas di jalur yang menikung.
“Tapi bukan karena salah desain, hati-hati itu. Karena itu memang misalnya kalau di kota berapa kecepatannya, 30-40 km per jam. Kalau di tikungan 20 km per jam ya wajar,” katanya di Indonesia Arena di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Senin (7/8).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga buka suara soal jembatan lengkung bentang panjang (longspan) LRT Jabodebek di Gatot Subroto-Kuningan yang disebut salah desain. Menurutnya, tidak ada yang salah dengan desain tersebut.
“Saya nggak mau ngomong salah dan benar, tetapi ini adalah suatu kelaziman bahwa pada satu tikungan harus ada solusi. Coba bayangin kalau di tengah-tengahnya ada kolom, atau dibikin segi empat, suruh berhenti. Ya itu solusi desain yang optimum, tapi memang saya nggak akan katakan itu maksimum. Jadi kalau saya, saya bisa katakan tidak salah, itu adalah solusi desain,” ujar Budi Karya ditemui di Kawasan Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (3/8).
(mae/haf)