Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap karyawan KAI berinisial DE di Bekasi terkait dugaan radikalisme dan terorisme. Polri mengungkap bahwa DE berbaiat kepada Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) sebelum bekerja sebagai karyawan PT KAI.
“Ya, jadi dari catatan tentang status karyawannya dia itu bergabung 2016 sebagai karyawan PT KAI,” ujar Juru Bicara Densus 88 antiteror Polri Kombes Aswin Siregar dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (15/8/2023).
Aswin mengatakan, pada 2010, DE pernah bergabung dengan jaringan Mujahidin Indonesia Barat (MIB) pimpinan WM yang sudah pernah ditangkap. Namun saat itu jemaah MW bubar dan pengikutnya tersebar.
Setelah jaringan MW bubar, DE berbaiat kepada amir ISIS Abu Al Husain Al Husaini Al Quraysi pada 2014 atau dua tahun sebelum dia menjadi karyawan PT KAI.
“Jadi setelah dia awal tadi pertama dia bergabung dengan MIB di Bandung menjadi jamaah di WM yang sudah ditangkap itu, kemudian 2014 dia menyatakan baiat tunduk kepada amir ISIS kemudian 2016 baru dia terdaftar sebagai karyawan PT KAI,” jelasnya.
Lebih lanjut Aswin menyatakan hingga kini penyidik masih melakukan pendalaman terkait dokumen-dokumen yang akan membuktikan hal itu.
Sementara itu, Aswin mengatakan pihaknya juga telah melakukan berbagai upaya pencegahan paham radikalisme. Salah satunya, kata dia, pihaknya turut berkoordinasi dengan BUMN.
“Kita juga selama ini sebenarnya berkoordinasi dengan pihak BUMN, melakukan kerja sama untuk menangkal paham radikal ini di BUMN,” ungkapnya.
“Siapa pun, ini tidak menyangkut masalah teman sesama karyawan, siapapun terkait dengan jaringan kelompok yang dinyatakan sebagai kelompok terlarang teroris ini akan berhadapan dengan kita secara hukum,” pungkas Aswin.
Baca di halaman selanjutnya: tanggapan PT KAI….