Kasmiti tak sanggup menahan emosinya. Dia sedang buru-buru menuju rumah sakit (RS) agar anaknya mendapat perawatan.
Tapi sepeda motor yang dikemudikan suaminya terjebak macet di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, tepatnya kawasan gedung DPR/MPR.
Anak bayi yang digendongnya terus menangis. Kemacetan yang menghimpitnya lalu membuat Kasmiti ikut menangis.
Pada Rabu (25/1) pagi tadi, para perangkat desa berdemonstrasi di depan gedung DPR/MPR. Mereka menyampaikan aspirasi agar mendapatkan kejelasan status kepegawaian.
Ramainya perangkat desa yang berdemonstrasi berimbas pada lalu lintas di sekitar gedung DPR. Polisi bersiaga di lokasi agar demonstrasi tetap berlangsung secara kondusif.
Momen Kasmiti menangis karena terjebak macet disadari anggota kepolisian di lokasi. Anggota polisi lalu lintas (polantas) yang berjaga tersebut kemudian menghampiri Kasmiti.
“Jadi kan tadi pagi ada demo. Ibu-ibu itu nangis di motor. Mereka terjebak macet karena pagi tadi ada demo di DPR kan,” kata Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Pusat (Jakpus) Kompol Purwanta kepada wartawan, Rabu (25/1/2023).
Kompol Purwanta termasuk yang ada di lokasi demo di sekitar gedung DPR/MPR. Dia langsung mengantar Kasmiti bersama bayinya menggunakan mobil dinas.
Baru diketahui, Kasmiti hendak membawa anaknya ke RS Kanker Dharmais yang berlokasi di Jl Letjen S Parman, Palmerah, Jakarta Barat (Jakbar).
Kasmiti lalu diajak masuk ke dalam mobil polisi. Dari video yang dilihat detikcom, tampak ada selang yang dipasangkan sebagai alat bantu napas anak Kasmiti.
Lalu lintas di sekitar gedung DPR/MPR mengalami macet pagi tadi. Saat itu, ada seorang ibu yang mau membawa anaknya ke RS Kanker Dharmais tapi terjebak macet. (Dok Istimewa)
|
“Saya lihat dia bawa anak kecil yang juga. Masih bayi, anak itu nangis terus,” katanya.
Mobil polantas itu langsung diarahkan Purwanta ke RS Dharmais melalui Tol Dalam Kota. Dia berharap bayi berusia 1 tahun segera sampai RS dan mendapatkan penanganan medis.
Sementara itu, suami Kasmiti menyusul ke RS menggunakan sepeda motornya.
“Anaknya pakai selang di hidungnya. Saya dengar ceritanya jadi nggak tega juga. Akhirnya saya antar, kalau tidak buru-buru, takutnya ada telat penanganan kan,” ujarnya.
Mobil Satlantas Polres Metro Jakpus itu membelah kemacetan untuk mengantar si bayi ke RS Dharmais. Kurang dari waktu 10 menit, Kasmiti telah sampai di RS Dharmais.
“Saya langsung masuk tol. Perjalanan sekitar 10 menit, itu juga saya sudah pakai pengeras suara minta bantu pengguna jalan lain minggir karena lagi bawa orang sakit,” ceritanya.
Akhirnya Kasmiti dan bayinya turun dari mobil polantas dan masuk ke dalam RS Dharmais.
Demo Pagi Tadi
Demo di gedung DPR/MPR pagi tadi ramai dihadiri perangkat desa. Kondisi lalin di sekitar gedung DPR/MPR pun terimbas.
Massa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan gedung DPR menuntut terkait kejelasan status kepegawaian mereka.
“Kita ingin menanyakan kejelasan status kita sebagai perangkat desa. Sampai saat ini belum ada kejelasan secara tertulis kami termasuk ASN, PNS, honorer, karyawan swasta, atau kuli, kita ndak tahu,” ujar Ketua Panitia Silahturahmi Nasional PPDI Cuk Suyadi kepada wartawan, Rabu (25/1).
Mereka berharap mendapat payung hukum yang jelas terkait status kepegawaian mereka. Selain itu, mereka menuntut penerbitan nomor induk perangkat desa (NIPD).
Disebutkan, ada sebanyak 44.225 orang perangkat desa dari 22 provinsi di Indonesia yang ikut demo di depan gedung DPR hari ini.
Simak video ‘Perangkat Desa Demo di DPR, Tuntut Status Kepegawaian-Kesejahteraan’:
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.