Bogor –
Pihak keluarga Ibu D membuka kemungkinan untuk melaporkan pihak rumah sakit dalam kasus bayi tertukar di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pengacara Ibu D, Binsar Aritonang menyebut, laporan karena dugaan kelalaian.
“Akan kami pertimbangkan kalau masalah itu (melaporkan pihak RS karena kelalaian), sekarang kami lebih fokus hasil agar kebenaran yang hakikinya terbuka,” ucap Binsar kepada wartawan, Senin (21/8/2023).
Menurut Binsar, kliennya sangat kaget saat mendengar berita dugaan bayi tertukar itu. Berdasarkan keterangan kliennya, dari awal persalinan tidak merasakan hal yang aneh.
“Kalau menurut keterangan klien kami dari awal bersalin sampai dibawa pulang, tidak ada hal yang aneh. Sesuai SOP, sampai tiba-tiba ada laporan terkait adanya tertukar bayi,” ucapnya.
“Terkait SOP-nya bagaimana bisa tertukar, mungkin bukan kapabilitas kami untuk menjelaskan di sini, bisa ditanyakan langsung ke rumah sakit atau ke pihak kepolisian yang saat ini sedang menyelidiki perkaranya,” sambung dia.
Binsar masih memikirkan langkah apa yang akan di lakukan ke depannya. Namun yang terpenting, sementara pihaknya akan menunggu hasil tes DNA keluar.
“Kami masih berpikir setelah ini akan melakukan apa, tindakannya apa. Tapi yang kamu butuhkan, untuk membuka kebenaran tersebut hasil tes DNA inilah yang ditunggu,” ucapnya.
Polres Bogor Tunggu Hasil Puslabfor
Polres Bogor sebelumnya mengatakan, masih menunggu hasil tes DNA silang dalam kasus bayi Siti Mauliah (37) yang tertukar di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Tes DNA silang itu dilakukan oleh Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri.
“Intinya tadi kita sudah mengambil sampel di Puslabfor Polri, kita tunggu saja hasilnya bagaimana,” kata KBO Satreskrim Polres Bogor Iptu Hafiz Prasetia Akbar kepada wartawan.
“Kalau itu kita menunggu petunjuk dari Puslabfor saja, kita nunggu hasil dari mereka,” sambungnya.
Hafiz mengatakan tes dilakukan dengan menguji sampel DNA dari Siti dan suaminya, bayi yang mereka rawat, bayi yang diduga merupakan anak kandung Siti, serta suami dan istri diduga orang tua kandung dari bayi yang dirawat Siti.
“Sampelnya dari Ibu SM dan suaminya, kemudian ibu berserta suaminya, dan kedua anak itu,” sebutnya.
(rdh/maa)