Massa dari sejumlah organisasi masyarakat menggelar demonstrasi di Kedubes Swedia, Jakarta Selatan (Jaksel), untuk memprotes aksi pembakaran Al-Qur’an oleh Rasmus Paludan di Swedia. Massa mengancam akan menggelar demo setiap hari Jumat seperti ancaman yang pembakaran Al-Qur’an yang disampaikan Rasmus Paludan.
“Bahkan tadi saya sampaikan juga karena di beberapa media saya baca tulisan bahwa beliau mengancam terhadap Turki akan melakukan tindakan pembakaran Al-Qur’an setiap hari jumat jam 14.00 WIB siang. Tadi kami sampaikan kalau itu terus berlangsung jangan salahkan kami, kami pun akan melakukan hal yang sama. Tiap Jumat kita akan kepung Kedubes Swedia di sini,” kata perwakilan massa yang bertemu pihak Kedubes Swedia, Slamet Marif, di Kedubes Swedia, Jakarta Selatan, Senin (30/1/2023).
Slamet mengatakan massa berharap ada aksi nyata Pemerintah Swedia untuk menghentikan aksi pembakaran Al-Qur’an oleh Rasmus Paludan. Dia menyebut massa bela Al-Qur’an mengecam keras aksi pembakaran tersebut.
“Kemudian beliau tadi menyampaikan bahwa selaku wakil dubes karena yang menerima wakil dubesnya bahwa sikap Perdana Menterinya mengecam dan mengutuk tindakan Paludan dan aspirasi kita akan disampaikan ke Pemerintah Swedia di sana, diteruskan tetapi sekali lagi tadi kami menegaskan bahwa kami tidak butuh kecaman tapi kami butuh tindakan nyata, tindakan tegas agar Paludan bisa ditindak sangat tegas dan diberhentikan aksi-aksinya,” ujarnya.
Perwakilan massa diterima oleh Wakil Duta Besar Swedia untuk Indonesia, Gustav Dahlin. Slamet menuturkan pihaknya akan terus melakukan aksi sebagai bentuk protes pembakaran Al-Qur’an.
“Jadi artinya kami tadi sampaikan juga kalau Pemerintah Swedia membiarkan bahkan terkesan melindungi, kami juga akan terus akan membela agama, kami membela kitab suci, kami akan terus kepung Kedubes Swedia setiap Jumat-nya. Kalau itu dilakukan setiap hari Jumat,” ujarnya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.