Video anak usia 2 tahun meronta hingga menjerit karena kepala dijepit pria dewasa menjadi sorotan. Bocah tersebut tidak berdaya melawan pria yang menjepit kepalanya.
Peristiwa itu terjadi saat anak bawah lima tahun (balita) tersebut menjalani terapi wicara. Semestinya mendapatkan penanganan, bocah malang itu malah mendapatkan tindakan tak pantas dari pria yang menjadi terapisnya.
Kasus kekerasan terhadap anak itu terekam kamera dan videonya viral di media sosial (medsos). Warganet yang menonton menjadi berang atas perlakuan terapis terhadap balita tersebut.
Dalam video beredar, tampak kepala dan kedua tangan bocah tersebut tak terlihat karena dijepit oleh terapis. Terapis tersebut bertubuh besar.
Saat menjepit bocah tak berdosa tersebut, pria itu tampak sibuk memainkan ponsel yang diletakkan di lantai. Pria berkaus kuning itu tidak menggubris balita yang terus meronta dan menangis.
Sebenarnya, anak yang mengidap Autism Spectrum Disorder (ASD) tersebut dibawa ke RS untuk mendapatkan terapi. Atas perbuatan tak pantas tersebut, pihak orang tua juga telah melapor ke kepolisian.
RS Buka Suara
Pihak RS Hermina Depok buka suara terkait hal ini. Namun, Direktur RS Hermina Depok, Lies Nugrohowati, belum memberikan penjelasan terkait peristiwa tersebut.
“Mengenai hal tersebut akan kami sampaikan penjelasannya besok oleh tim humas kami,” kata Lies saat dihubungi detikcom, Rabu (15/2).
Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Depok Mary Liziawati mengatakan pihaknya masih menunggu kronologi dari pihak RS Hermina Depok.
“Kami menunggu laporan kronologis dari pihak RS,” kata Mary.
Polisi Bertindak
Kapolres Metro Depok Kombes Fuady mengatakan ada dugaan kekerasan yang dilakukan terapis tersebut terhadap balita yang dijepit.
Kapolres Metro Depok Kombes Ahmad Fuady menyatakan pihaknya menyelidiki kasus pria dewasa jepit kepala balita pasien terapi (Devi Puspitasari/detikcom)
|
“Adanya pengobatan terapi di mana kejadian tersebut terjadi di salah satu rumah sakit di wilayah Kota Depok. Anak tersebut berinisial RF usia 2 tahun 10 bulan. Sang ibu membawa anak tersebut melakukan terapi karena anak tersebut mengalami ASD,” tutur Kombes Fuady.
Polres Metro Depok pun memeriksa pihak RS dan ortu bocah tersebut. Polisi juga melacak identitas terapis yang menjepit bocah balita itu.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.