Jakarta –
Iptu Fajar Nugroho memiliki strategi sendiri dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayah hukumnya. Kapolsek Tabir Selatan, Merangin, Jambi, itu melakukan pendekatan ke masyarakat lewat ‘Jumat Berkah Bersedekah’ guna menekan angka kejahatan di Tabir Selatan.
Atas kegiatan Jumat Berkah Bersedekah yang digagas Iptu Fajar itu, dirinya diusulkan oleh masyarakat dan pembaca detikcom menjadi salah satu kandidat Hoegeng Awards 2023 melalui formulir digital http://dtk.id/hoegengawards2023. Tri Widodo (34) dan Sardianus (40) adalah pengusul Iptu Fajar Nugroho.
detikcom kemudian menghubungi Tri yang merupakan warga asli Tabir Selatan. Ia yang bekerja sebagai penjaga sekolah di daerahnya itu kenal Iptu Fajar sejak masih menjabat Wakapolsek Tabir Selatan yakni tahun 2021. Tri mengaku sebagai salah satu donatur di kegiatan Jumat Berkah Bersedekah.
Penjelasan soal kegiatan Jumat Berkah Bersedekah ini kurang lebih seperti ini: Pegiat komunitas mencari informasi soal warga yang butuh bantuan, lalu informasi tersebut dibagikan di grup komunitas. Kemudian anggota komunitas secara sukarela memberi bantuan untuk disalurkan ke warga yang membutuhkan.
“Perjalanan udah sekitar 2 tahun ini, jadi awalnya waktu beliau jadi Wakapolsek di sini terus ada kegiatan Jumat berkah kebetulan saya ikut bantu nyumbangin buat bagi-bagi baju hazmat waktu Corona kemarin,” kata Tri kepada wartawan, Rabu (15/2/2023).
Sejak saat itu, Tri bergabung bersama Iptu Fajar yang secara rutin hingga kini melaksanakan Jumat Berkah Bersedekah. Lewat Iptu Fajar, wadah masyarakat Tabir Selatan yang ingin saling berbagi dengan masyarakat kurang mampu pun terbentuk dan kerap berkomunikasi di WhatsApp Group.
“(Sampai sekarang kegiatannya) masih rutin (tiap Jumat), malah makin banyak yang support kegiatannya, masyarakat makin tergerak ikut bantu-bantu nyumbangin alakadarnya,” ucapnya.
Iptu Fajar Nugroho Foto: dok. istimewa
|
Tri mengatakan awal mula terbentuk komunitas berbagi ini menyalurkan sembako seperti beras hingga minyak kepada warga kurang mampu. Namun seiring berjalannya waktu, manfaat aksi Jumat Berkah Bersedekah ini semakin meluas hingga membantu pengobatan masyarakat yang sakit.
“Awalnya sembako aja, terus banyak support dia nitip uang masyarkatnya. Jadi kita bantu biaya berobat aja, ada uangnya juga,” ujarnya.
Kaum lansia dan disabilitas juga tak luput dari perhatian komunitas yang dipelopori Iptu Fajar itu. Menurutnya, Iptu Fajar juga kerap menyumbang dan turun langsung menyalurkan bantuan tersebut.
“Pak Fajar dari uang pribadi biasanya ikut bantu juga. Tiap Jumat alhamdulillah beliau nyempetin turun langsung, karena kegiatan kita kan sore jadi biar semua nggak terganggu kerjaannya,” imbuhnya.
Aksi sosial Iptu Fajar itu juga diapresiasi oleh Sardianus. Ia yang mengaku awalnya membenci polisi, berubah sikap ketika tahu sosok Iptu Fajar yang dianggapnya humanis dan murah hati.
“Dia mengubah image polisi di pikiran saya. Setelah jadi kapolsek itu bener-bener melindungi, buat kesedihan menjadi kebahagiaan bagi orang-orang sekitar. Kebencian saya terhadap polisi agak luntur gara-gara sikapnya Pak Fajar yang membawa anggota-anggotanya membantu masyarakat kecil,” jelasnya.
Sardianus mendengar penilaian baik terhadap Iptu Fajar juga datang dari teman-teman dan lingkungan sekitarnya, meskipun sebetulnya ia bukan warga Tabir Selatan. Dia tinggal di pusat Kabupaten Merangin atau sekitar satu jam ke Polsek tempat Iptu Fajar bertugas.
“Memang pendekatan dia kepada masyarakat itu persuasif, istilahnya menghapus image polisi serem di mata masyarakat,” ujarnya.
Sosok Iptu Fajar Nugroho
Dihubungi terpisah, Ipda Fajar mengatakan menjabat sebagai Kapolsek Tabir Selatan sejak Maret 2022. Sebelum menjadi orang nomor satu di Polsek Tabir Selatan, ia diamanatkan sebagai Wakapolsek sejak November 2021.
Iptu Fajar merupakan pria asli Semarang, Jawa Tengah. Sejak menjadi polisi pada tahun 2000, Iptu Fajar langsung dapat penempatan tugas di Polres Merangin, Jambi.
“Dulu kan penempatan dari Mabes dulu tahun 2000 langsung dapet Jambi, langsung ditempatkan Merangin,” katanya.
Pada awal penugasan, ia dipercaya bertugas di bagian Intelijen Keamanan (Intelkam) Polres Merangin hingga belasan tahun lamanya. Tahun 2017, ia sekolah perwira juga mengambil bidang khusus intelijen.
“Setelah itu baru jadi KBO intel dulu, habis itu jadi Wakapolsek Tabir Selatan,” ucapnya.
Iptu Fajar Nugroho Foto: dok. istimewa
|
Rangkul Masyarakat dengan Bersedekah
Berbekal ilmu intelijen, Iptu Fajar menggencarkan program Jumat Berkah Bersedekah yakni kegiatan bagi-bagi rezeki setiap hari Jumat. Awalnya, ia menjalankan kegiatan itu sendiri pakai uang pribadi demi menggalang dan merangkul masyarakat.
“Jadi saya menggalang masyarakat dengan bersedekah itu, berkomunikasi dengan masyarakat langsung di tingkat paling bawah karena di situ keluh kesah masyarakat yang menengah ke bawah. Kita datang ke situ dengan membawa tentengan dikit-dikit, akhirnya banyak yang mau ikut ya kita bentuk komunitas Keluarga Jumat Berkah,” jelasnya.
Aksi sosial Iptu Fajar itu kemudian mendapat respons positif dari masyarakat hingga banyak yang ingin bergabung untuk bersedekah. Termasuk dari ibu-ibu pengajian yang tiba-tiba datang ke Polsek Tabir Selatan dengan membawa beras hingga minyak goreng untuk disumbangkan ke masyarakat kurang mampu.
“Alhamdulillah ini memotivasi juga, pihak pemerintah desa, kecamatan ikut gabung, dari puskesmas karena di samping orang nggak mampu ada banyak juga temuan anak-anak disabilitas yang perlu perhatian khusus itu,” ucapnya.
Iptu Fajar mengatakan kegiatan Jumat Berkah Bersedekah itu memang menjadi strateginya untuk menjaga kamtibmas di Tabir Selatan. Sebab, kata dia, wilayah Tabir Selatan itu ada kelompok anak dalam dan masyarakat umum yang terbilang rawan berkonflik.
“Jadi kita sentuh juga pihak suku anak dalamnya, masyarakatnya juga, jadi kalau ada permasalahan kan bisa langsung kita antisipasi secara dini,” ujarnya.
Iptu Fajar mengaku dirinya hanya menggerakkan agar masyarakat Tabir Selatan lebih peduli dan saling menjaga sesama warga. Oleh sebab itu, ia menggunakan strategi pendekatan terhadap masyarakat dengan cara mengajak saling berbagi lewat Jumat Berkah Bersedekah.
“Pokoknya berikan pelayanan untuk masyarakat, kalau kita dekat dengan masyarakat kan nanti masyarakat yang jaga kita,” tegasnya.
Dia menyebut konflik-konflik dan aksi kejahatan yang sering terjadi di wilayahnya itu adalah bentrok antarkelompok dan perampokan. Dengan Jumat Berkah Bersedekah, ia bersyukur kasus-kasus tersebut bisa dicegah dan jika terjadi bisa cepat diatasi.
“Kemarin sempat ada konflik antara perusahaan sokun ini dengan masyarakat, masalah angkutan mobil mogok. Karena kita sudah pendekatan dengan masyarakat, kita datang di situ ya mereka welcome aja. Jadi nggak susah, apa yang kita omongkan, mereka ya bisa menerima,” katanya.
“Kalau kita frontal dengan masyarakat, kita malah jadi musuh masyarakat,” tambahnya.
(fas/tor)