KASUS perceraian oleh para artis memang tengah populer dalam beberapa waktu terakhir ini. Penyebabnya pun bermacam-macam, mulai dari perselingkuhan hingga masalah ekonomi.
Meski demikian, satu hal yang pasti adalah perceraian berawal dari sebuah perselisihan. Psikolog keluarga dan pernikahan Yulistin Puspaningrum menekankan pentingnya memenuhi kewajiban perkawinan untuk menghindari konflik yang berujung pada perceraian.
“Kalau kita menikah, kita harus berkomitmen pada pernikahan tersebut. Kalau tidak, akan muncul beberapa masalah dan mungkin ada ketidakcocokan,” kata psikolog lulusan Universitas Gadjah Mada itu seperti dilansir dari Antara.
Sebelum memutuskan menikah, memang sangat penting untuk mempelajari serta memahami kepribadian pasangan dan latar belakang keluarganya, agar bisa berusaha meminimalisir potensi konflik. Tapi, setelah menikah pasangan tetap harus melakukan komunikasi untuk memenuhi kebutuhan satu sama lain.
Menurutnya, setidaknya ada lima kebutuhan yang harus dipenuhi untuk menjaga keharmonisan dalam rumah, yaitu waktu, pelayanan, pengakuan, pemberian hadiah dan pelukan.
Yulistin menambahkan bahwa menyentuh atau berpelukan sangat berarti bagi pasangan dan dapat membahagiakan sebuah pernikahan. Sentuhan membuat pasangan merasa dibutuhkan dan dihargai.
Selain itu, katanya, pasangan harus berusaha menciptakan “efek kejutan” agar hubungan tidak menjadi pasif dan monoton.
“Memang benar secara kimiawi, terutama pria, Mungkin bosan kalau tidak ada unsur kejutan. Kalau pas ada apa-apa, tidak pasif, selalu ada yang baru, harus dihadapi, kalau tidak bisa terjadi perceraian,” ujarnya.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya
(mrt)