Jakarta –
Perwira TNI AL asal Sumatera Utara (Sumut) Lettu Laut (K) dr Eko Damara (31) dilaporkan bunuh diri saat dinas di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Pihak keluarga merasa ada kejanggalan dan meminta jasad korban diautopsi.
Paman korban Abdul Sattar mengatakan korban awalnya dilaporkan tewas bunuh diri di dalam kamar mandi pada Sabtu (27/4). Eko merupakan personel Yonkes 1 Marinir yang diperbantukan di Satgas Mobile RI-PNG Yonif 7 Marinir.
“Kita menerima telepon bahwa almarhum Lettu Laut dr Eko Damara itu dinyatakan meninggal, ditemukan di kamar mandi dengan luka tembak di kepala. Kemudian ditanyakan keluarga apa penyebabnya, siapa yang nembak, kata mereka nanti diinformasikan setelah sampai di rumah duka ,” kata Abdul dilansir detikSumut, Sabtu (18/5/2024).
Disebutkan jasad Eko lalu dimandikan dan dikafankan hingga kemudian diberangkatkan dari Papua dan tiba di Stabat, Kabupaten Langkat pada Senin (29/4). Setelah masa berduka, pada 2 Mei 2024 pihak keluarga menyurati Presiden RI untuk meminta jasad dr Eko diautopsi. Surat itu ditembuskan ke sejumlah pihak, seperti Panglima TNI, Kasal, Puspom TNI, dan Puspom TNI AL.
Sejauh ini jasad korban juga belum diautopsi. Oleh karena itu, pihak keluarga meminta jasad Eko diautopsi untuk mengungkap penyebab pasti kematiannya.
“Ini kan jadi tanda tanya, keluarga curiga, ini ada apa, kenapa seperti ditutup-tutupi. Sampai saat ini kami yakin bahwa almarhum adalah korban pembunuhan. Itulah yang kami minta, sebelum ada pembuktian harusnya tidak boleh disimpulkan. Kami sederhana saja, hanya minta diautopsi dan uji balistik untuk mengungkap kematian almarhum,” ucapnya.
Simak selengkapnya di sini.
(jbr/dhn)