Jakarta –
Seorang bos rental mobil dari Jakarta berinisial BH tewas usai dihajar massa di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Ternyata, korban pernah melaporkan kehilangan mobilnya di Polres Metro Jakarta Timur.
“Betul, kita sudah melakukan rangkaian penyelidikan,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Armunanto Hutahaean saat dihubungi, Senin (10/6/2024).
Laporan tersebut dibuat pada akhir Februari 2024 yang lalu. Korban melaporkan kehilangan mobil jenis Honda Mobilio. Mobil tersebut berada di rumah AG, yang kini sudah ditetapkan sebagai tersangka atas kematian korban.
Armunanto menyebut terlapor dalam hal ini merupakan sosok penyewa yang dilaporkan oleh BH. Namun dia belum membeberkan sosok penyewa sebagai terlapor tersebut.
“(dalam laporan) menyebut nama terlapor, penyewa. Mobil disewa secara bulanan,” ujarnya.
Kronologi Penganiayaan Korban
Tiga orang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pengeroyokan rombongan bos rental yang dikira maling di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati. Pengeroyokan itu bermula dari adanya warga yang berteriak maling.
Kapolresta Pati Kombes Andhika Bayu Adhittama menyebut kejadian bermula saat bos rental BH dan tiga temannya mengambil mobil yang hilang dan terlacak di daerah Pati. Rombongan ini datang ke Pati menggunakan mobil.
“BH mengajak tiga korban lainnya mengambil mobil di daerah Pati dengan mengendarai mobil Sigra. Pada Kamis (6/6) sekira pukul 13.00 WIB korban tiba di wilayah Sukolilo. Termasuk menuju ke GPS mobil,” jelas Bayu saat konferensi pers di Mapolresta Pati, dilansir detikJateng, Senin (10/6).
Singkat cerita, korban BH menemukan mobilnya terparkir di rumah milik tersangka AG. Kemudian korban BH langsung membuka, BH langsung mengendarai mobil tersebut.
“Korban menemukan mobil terparkir di halaman rumah saudara AG kemudian korban langsung membuka mobil dan mengambil mobil dengan kunci cadangan. Korban mengendarai BH mobil dengan tiga korban lainnya mengendarai mobil Sigra,” kata Bayu.
Dia mengatakan warga curiga atas aksi rombongan dari Jakarta tersebut sehingga sontak berteriak ‘maling’. Warga lain yang mendengarnya langsung mengejar para korban. Akibatnya, terjadi penganiayaan terhadap empat korban.
“Kemudian para korban pergi dan terpisah, namun warga mengejar karena ada warga yang teriakan maling-maling dari warga. Para korban setelah mengendarai kemudian terdengar teriakan maling-maling oleh warga,” terang Bayu.
Atas kejadian tersebut, keempat korban babak belur dianiaya massa. Polisi menerima laporan adanya kejadian tersebut dan mendatangi lokasi untuk mengevakuasi para korban. Nahas, korban BH meninggal.
(wnv/idn)