Michael Darmawan Cahyadi Josua dan 246 perwira remaja Akademi Kepolisian (Akpol) angkatan 55 baru saja dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara. Dari wajah 247 perwira remaja Akpol itu terpancar raut bahagia.
Michael merupakan pemuda kelahiran 27 Maret 2002. Dia anak dari sopir paruh waktu ini berhasil membuktikan kepada orang tuanya bahwa dirinya bisa menjadi abdi negara.
“Saya daftar Akpol karena selesai SMA ga mau bebanin orang tua. Makanya saya cari sekolah kedinasan. Kebetulan waktu itu ada sosialisasi rekrutmen Polri dari Polres Metro Depok di sekolah saya. Waktu saya minta izin, ibu sempat keberatan. Tapi akhirnya kedua orang tua saya kasih izin,” kata Michael dalam keterangan tertulis yang dibagikan SSDM Polri, Rabu (17/7/2024).
Ibu dari Michael adalah Dewi Sufaningsih Saputra dan ayanya bernama Lie Yosep. Keduanya tidak pernah mengira anak kedua mereka tertarik menjadi polisi. Lie yang tidak memiliki pekerjaan tetap dan menjadi sopir paruh waktu sebagai sumber penghasilan keluarga menyerahkan semua keputusan ke Michael.
“Terus terang kondisi ekonomi kami tidak memungkinkan kami menyekolahkan Michael ke tingkat lebih lanjut. Begitu mendengar Michael ingin masuk sekolah kedinasan, saya mendukung dan mendoakan yang terbaik untuk anak saya,” ucap Lie.
Lie juga tidak menyangka anaknya bisa lolos seleksi Akpol tanpa mengeluarkan uang sepeserpun. Sementara Dewi mengkhawatirkan anaknya tidak bisa menjalani latihan fisik di kepolisian.
“Ya sebagai ibu. Tentunya ada rasa khawatir. Tapi melihat ketekunan dia dan apalagi ternyata dia berhasil lolos tahap demi tahap. Akhirnya saya mendukung. Sebagai orang tua, saya hanya ingin Michael bahagia,” ujar Dewi.
Datang dari keluarga etnis Tionghoa, Michael dan keluarga adalah penganut agama Konghucu yang taat. Kedua orang tua Michael selalu berpesan kepada anaknya agar tidak lupa menjalankan ibadah.
“Saya yakin kepada Michael karena sejak kecil kami menanamkan nilai-nilai keagamaan, kejujuran. Tapi kami tetap mengingatkan Michael untuk selalu berdoa dimanapun ia berada,” kata Dewi.
Dewi menambahkan anaknya selalu memberi kabar di mana pun ia berada dan tak lupa Michael mengatakan bahwa dirinya selalu ingat pesan ibu.
“Di Akpol kebutuhan rohani semua Taruna terpenuhi. Termasuk saya. Meskipun saya satu-satunya yang beragama Konghucu, saya tidak memiliki masalah sama sekali kalau mau beribadah. Saya tinggal sampaikan ke senior,” ucap Michael.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya: