Jakarta –
Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni mengapresiasi langkah Ditsiber Bareskrim Polri atas pengungkapan kasus eksploitasi seksual anak via media sosial. Dia menyebut ini kemajuan yang dilakukan Polri.
“Saya sangat lega dan apresiasi sekali dengan apa yang dilakukan Polri. Ini merupakan kemajuan bagi polisi,” kata Sahroni saat dihubungi, Selasa (23/7/2024).
Sahroni menyebut prostitusi anak sebetulnya sudah banyak diperhatikan oleh banyak pihak. Hanya saja, kata dia, belum ada yang serius membongkar.
“Topik ini sebenarnya sudah banyak yang aware, namun selama ini belum ada yang menseriusi untuk membongkarnya,” ucapnya.
Padahal, menurutnya, prostitusi anak ini juga kasus yang berbahaya bagi negara. Dia mendorong Polri terus mengejar para pelaku eksploitasi seksual anak ini.
“Karena kasus yang berbahaya bagi negara ini. Bukan hanya pencurian atau narkoba, banyak hal lain yang juga membahayakan dan melukai hati bangsa, misalnya soal eksploitasi seks anak ini, saya mendorong ini digencarkan,” ujar dia.
Ahmad Sahroni Foto: (dok.Istimewa)
|
Diberitakan sebelumnya, Wadirtipidsiber Bareskrim Polri Kombes Dani Kustoni dalam konferensi pers di gedung Bareskrim, Jakarta Selatan, menyebut para tersangka diduga menawarkan layanan seksual oleh anak-anak.
Dia mengatakan para tersangka awalnya mempromosikan layanan mereka lewat X. Orang-orang yang mau menggunakan layanan mereka kemudian harus bergabung di grup Telegram ‘Premium Place’ dengan membayar biaya Rp 500 ribu sampai Rp 2 juta.
Dia mengatakan open BO perempuan di bawah umur ditawarkan dengan harga Rp 8-17 juta. Dia mengatakan ada pula grup ‘Hidden Gems’ bagi member loyal.
Grup ini sudah beroperasi sejak Juli 2023. Dia mengatakan loyal customer yang hendak bergabung dengan grup Hidden Gems diharuskan membayar lagi deposit sebesar Rp 5-10 juta.
(maa/idn)