Jakarta –
Kapolsek Sokobanah Iptu Ivan Danara Oktavian membuat program surat keterangan catatan kepolisian (SKCK) delivery untuk warga Sokobanah, Kabupaten Sampang, Madura. Warga yang ingin mengajukan SKCK cukup mendaftarkan diri melalui website dan SKCK akan diantar ke rumah.
Iptu Ivan salah satu kandidat yang diusulkan untuk Hoegeng Awards 2023 melalui formulir digital http://dtk.id/hoegengawards2023. Iptu Ivan diusulkan oleh warga Sokobanah, Nurkholis (35).
Nurkholis mendeskripsikan bahwa Ipda Ivan adalah sosok polisi yang inovatif dengan menggagas SKCK delivery untuk warga. Selain itu, Iptu Ivan disebut memiliki jiwa sosial yang tinggi dengan membantu kaum duafa di wilayah hukumnya.
detikcom kemudian menghubungi Nurkholis untuk menggali informasi lebih dalam. Nurkholis menyebut pernah mengurus SKCK menggunakan layanan delivery tersebut.
“Saya daftar secara online, saya nggak ambil di Polsek, langsung dikirim ke rumah oleh pihak Polsek. Soalnya ada kayak tukang ngantarnya kayak ekspedisi, tapi bukan kurir tapi polisi yang mengantarkan,” kata Nurkholis kepada detikcom.
Nurkholis merupakan Sekretaris Desa Tamberu Barat, Kecamatan Sokobanah. Nurkholis juga pernah membantu warga yang tidak mengetahui cara pengurusan secara online.
“Pernah saya ngurus, malahan itu ada beberapa kemarin warga saya yang ngurus saya daftarkan secara online, Alhamdulillah sama pihak Polsek langsung dikirimkan ke rumah untuk mempermudah,” jelasnya.
Menurut Nurkholis, proses pengurusan SKCK delivery itu tidaklah lama. Dia menunggu 1-3 hari hingga SKCK yang sudah jadi dikirimkan oleh petugas ke rumah.
“Prosesnya cepat, estimasinya bisa 2-3 hari, atau bisa 1-2 hari, karena tergantung lokasinya, kalau agak jauh agak lama. Kebetulan kemarin jangkauan rumah saya dekat dengan Polsek, satu hari bisa sampai,” tutur dia.
Polisi mengantarkan SKCK warga Sokobanah (Foto: dok. Istimewa/Foto diberikan oleh narasumber).
|
Pada saat pendaftaran SKCK melalui website, Nurkholis menyiapkan KTP, KK, akta kelahiran, ijazah hingga surat keterangan kelakuan baik dari perangkat desa. Sementara pendaftaran secara online bisa dilakukan di mana saja.
“Dengan adanya online mempermudah bagi warga yang mau membuat (SKCK). Di pelosok-pelosok itu bisa merasakan, yang jarak tempuhnya 1-2 jam, dengan adanya sistem online seperti itu mereka tidak susah-susah ke polsek, langsung mengurus melalui online terus dikirim langsung ke tempat mereka yang membuat SKCK,” ungkap Nurkholis.
Sosok Iptu Ivan
Nurkholis hanya membayar biaya administrasi dalam pengurusan SKCK ini. Dia menambahkan bahwa tak ada pungutan lain saat pengurusan.
“Nggak ada, nggak ada istilahnya pungli itu nggak ada, cuma administrasi, karena Polsek sudah transparan, apapun keperluan masyarakat itu sangat dibantu kalau sama Kapolsek itu, Pak Ivan itu dari awal dia berkomitmen melayani dan mengayomi masyarakat,” tutur dia.
Bagi Nurkholis, Iptu Ivan adalah sosok yang memiliki jiwa sosial yang tinggi. Dia menyebut Iptu Ivan setiap Jumat memberikan bantuan kepada warga yang tidak mampu.
“Beliau itu kan sosialnya sangat bagus, ada Jumat Barokah. Jumat Barokah itu kayak pembagian sembako, rutin itu setiap hari Jumat gantian setiap desa dari 12 desa sekecamatan Sokobanah itu didatangin, cari kaum duafa 2 orang disantuni,” ujar Nurkholis.
Nurkholis menyebut Iptu Ivan juga membuat lapangan bola voli di lingkungan Polsek Sokobanah. Lapangan itu bisa diakses oleh warga setempat.
“Terus di bidang olahraga beliau membuat lapangan bola voli dan alhamdulillah sudah dinikmati oleh masyarakat,” jelasnya.
Iptu Ivan Danara (kiri) saat menghadiri peresmian lapangan olahraga Polsek Sokobanah. (Foto: dok. Istimewa/Foto diberikan oleh narasumber)
|
Alasan Iptu Ivan Bikin SKCK Delivery
Iptu Ivan mengungkap alasannya membuat program SKCK online delivery ini. Iptu Ivan ingin mempermudah masyarakat dalam mendapatkan layanan dari kepolisian.
“Di wilayah saya ini ada terdiri dari 12 desa, jadi ada 5 desa yang memang jauh jaraknya menuju ke Polsek saya. Jadi pada saat saya menjabat sebagai Kapolsek Sokobanah ini saya punya ide atau gagasan untuk mempermudah masyarakat,” kata Iptu Ivan kepada detikcom.
Iptu Ivan menuturkan program SKCK online delivery ini adalah tindak lanjut dari Program PRESISI Kapolri. Dia ingin masyarakat yang mengurus surat keterangan dari kepolisian bisa mendapatkan kemudahan. Karena itulah dia milih untuk menggunakan teknologi informasi.
“Sebetulnya Polri sudah mengeluarkan SKCK online secara keseluruhan, namun memang khusus di Madura itu katanya sever-nya lagi down kemarin, sehingga saya itu punya inisiatif agar masyarakat ini dimudahkan, dan juga program Pak Kapolri ini kan PRESISI, yang di mana mengedepankan IT supaya pelayanan publik ini dirasakan betul-betul bermanfaat bagi masyarakat dan memudahkan,” tutur Iptu Ivan.
“Dengan dasar itu sih saya akhirnya membuat ide untuk melanjutkan, karena kan sebetulnya sudah ada, cuman kami permudah saja, kami lebih permudah, kami lebih simpelkan,” imbuhnya.
Polisi mengantarkan SKCK warga. (Foto: dok. Istimewa/Foto diberikan oleh narasumber)
|
Ada 2 permohonan pengajuan SKCK ini, yaitu penerbitan SKCK baru dan perpanjangan. Warga yang hendak mendaftar diminta untuk mempersiapkan scan KTP, Kartu Keluarga, Akta Kelahiran, Ijazah, surat pengantar dari kelurahan atau desa dan pas foto.
“Tidak ada persyaratan khusus, tapi yang jelas alamatnya harus di lingkup Kecamatan Sokobanah, karena kan SKCK harus dibuat sesuai tempat dia tinggal,” tutur Iptu Ivan.
Iptu Ivan menyebut masyarakat yang rumahnya jauh dari Polsek Sokobanah tidak perlu repot-repot datang kantor polisi. Warga cukup mengajukan permohonan SKCK ke website Polsek Sokobanah.
“Setelah dia meng-upload kami verifikasi dulu, setelah diverifikasi dinyatakan lengkap maka kami mengantarkan SKCK tersebut ke alamat pendaftar. Jadi kami lebih kepada memudahkan masyarakat sih. Ketimbang dia datang ke kantor kami, kami mudahkan menggunakan web seperti itu,” kata Iptu Ivan.
Setelah permohonan diajukan, anggota Polsek akan melakukan verifikasi dan screening data pemohon. Setelah itu, permohonan akan ditentukan diterima atau ditolak.
SKCK online Polsek Sokobanah (Foto: dok. Istimewa/tangkapan layar).
|
SKCK Diantar ke Alamat Warga
Jika diterima, SKCK akan dicetak oleh petugas dan akan dikirimkan ke alamat pemohon oleh anggota polisi dengan Sepeda Motor Ka’anggui Masyarakat (SEMANGAT).
“Jadi kalau tim verifikasi ada anggota kami dari intel, namun untuk yang mengantarkan itu bisa oleh Bhabinkamtibmas. Contoh di desa A nih Bhabinnya si B, jadi desa A bisa diantarkan oleh Bhabin kami si B ini menuju tempat lokasi. Kalau untuk kendaraannya sendiri kami cuma ada 1,” jelasnya.
Iptu Ivan menyebut pemohon juga melihat status permohonannya di website. Setiap tahapan, akan ada notifikasi kepada pemohon.
“Terus kami buat seperti ngirim paket di online shopping dia bisa kelihatan track-nya dia sudah sampai di sini, kami buat seperti itu. Contoh dia ingin mengetahui dia sudah sejauh mana sih laporan saya ini, jadi di situ dilihat ‘oh sedang diverifikasi oleh petugas'” sebut Iptu Ivan.
Sementara itu, kolom rumus sidik jari pada SCKC ini akan dikosongkan. Sebab, kata Iptu Ivan, perekaman sidik jari hanya bisa dilakukan di Polsek Sampang.
“Kalau sidik jari itu nanti bisa menyusul, kalau sidik jari sendiri memang itu hanya bisa dilakukan oleh Polres kalau di Madura sendiri kami Polsek tidak bisa, jadi nanti sidik jarinya bisa menyusul, kami ajukan ke Polres kita bantu,” jelas dia.
Iptu Ivan menjabat sebagai Kapolsek Sokobanah pada Juni 2022. Sementara program SKCK online delivery ini diluncurkan pada September 2022.
Petugas menverifikasi permohonan SKCK warga. (Foto: dok. Istimewa/Foto diberikan oleh narasumber).
|
Tentang SEMANGAT
Anggota polisi yang mengirimkan SKCK ini menggunakan Sepeda Motor Ka’anggui Masyarakat (SEMANGAT). Iptu Ivan pun menjelaskan pemilihan nama tersebut.
“SEMANGAT itu kan memiliki arti yang luar biasa ya menurut saya, karena dengan semangat segala kegiatan yang kita lakukan akan terasa mudah dan ringan artinya kita ikhlas melakukan kegiatan tersebut,” tutur Iptu Ivan.
“Dan juga SEMANGAT ini memiliki singkatan yaitu Sepeda Motor Ka’anggui Masyarakat, ini bahasa Madura yang artinya sepeda motor untuk masyarakat, jadi sepeda motor ini dikhususkan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, selain bisa untuk mengantarkan SKCK, motor ini juga rutin saya lakukan untuk kegiatan bhakti sosial ke masyarakat-masyarakat yang membutuhkan, karena boxnya bisa menyimpan ‘bantuan’ yang akan kita berikan,” jelasnya.
Iptu Ivan mengatakan layanan SKCK online delivery ini hanya melayani masyarakat yang tinggal di Kecamatan Sokobanah. Warga di luar kecamatan akan diarahkan ke Polsek setempat.
“Kalau selain dari kecamatan Sokobanah ya bisa daftar di Polsek tempat dia. Contoh sebelah saya kan ada Polsek Ketapang, karena kemarin ada, dia warga kecamatan ketapang, dia ngisi ke kami, bukannya kami tolak tapi kami arahkan ‘karena alamat bapak ini terdapat di Kecamatan Ketapang, sehingga bapak silakan daftar di Polsek Ketapang’, karena dia bilang ‘karena mudah ni di Sokobanah bisa online turus diantarkan’ seperti itu,” sebut Iptu Ivan.
Iptu Ivan menyebut selama 10 bulan program ini diluncurkan, petugas telah mengantarkan 10 SKCK yang diajukan oleh warga. Jarak tempuh paling jauh sekitar 20 kilometer dari Polsek.
“Alhamdulillah respons warga positif, karena di tempat saya dinas sendiri di Kabupaten Sampang, Polsek yang ada SKCK delivery baru Sokobanah, mungkin se-Madura juga,” katanya.
(lir/hri)