Bentrokan maut terjadi antara TKI dan TKA di PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) Morowali Utara, Sulawesi Tenggara. Sebanyak dua pekerja tewas akibat bentrokan ini.
Bentrokan terjadi di PT GNI pada Sabtu (14/1/2023) malam. Dua pekerja yang tewas itu di antaranya satu WNI dan satu WNA.
Kejadian diketahui bermula dari aksi demonstrasi kepada perusahaan. Para pekerja menuntut pihak perusahaan terkait ketenagakerjaan, mulai dari keselamatan kerja hingga kesejahteraan karyawan.
detikcom merangkum 7 fakta terkini dari bentrok maut di PT GNI, simak sebagai berikut:
1. 17 Tersangka
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan ada puluhan orang yang diamankan polisi, buntut bentrokan tenaga kerja Indonesia (TKI) dan tenaga kerja asing (TKA) di PT GNI di Morowali Utara, Sulawesi Tengah.
“Beberapa pelaku perusakan saat ini sudah diamankan, kurang lebih ada 71 orang yang diamankan,” kata Sigit dalam siaran pers via kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (16/1).
“(Sebanyak) 17 orang saat ini ditetapkan sebagai tersangka,” lanjut Sigit.
Sigit menjelaskan bentrokan itu terjadi di kawasan smelter PT GNI.
2. Pemicu Bentrokan Maut
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meluruskan narasi yang menyebut bentrok di PT GNI, Morowali Utara bermula dari peristiwa pemukulan tenaga kerja Indonesia (TKI) oleh tenaga kerja asing (TKA), sebagaimana tersebar di media sosial. Sigit mengatakan faktanya bentrok itu berawal dari ajakan mogok kerja disertai pemaksaan.
Sigit menjelaskan ajakan mogok kerja disertai pemaksaan itu, disambut penolakan oleh sejumlah TKI dan TKA yang tetap ingin bekerja saat itu. Penolakan mogok kerja inilah yang berakhir dengan bentrokan antarpekerja.
“Peristiwa yang terjadi awalnya adalah ada ajakan mogok dari karyawan yang kemudian di situ menimbulkan pro dan kontra. Dan kemudian ada upaya pemaksaan sehingga di situlah ditolak. Dan (peristiwa bentrokan-red) kemudian diviralkan dan diprovokasi (dengan narasi-red) terjadi pemukulan TKA terhadap TKI,” kata Sigit dalam konferensi pers, Senin (16/1).
Sigit menjelaskan, saat ini terdapat sekitar 1.300 TKA dengan kemampuan, dan 11 ribu TKI. Disebutkan, TKI akan bertambah menjadi 30 ribu.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya..