Jakarta –
Masalah overkapasitas di tenda-tenda jemaah haji Indonesia salah satu penyebabnya adalah karena penambahan kuota. Tim Pengawas Pelaksanaan (Timwas) Haji DPR mendapat informasi bahwa penambahan kuota jemaah haji yang diberikan Arab Saudi tak diikuti penambahan fasilitas.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR yang juga Anggota Timwas Haji DPR, Diah Pitaloka, mengunjungi wilayah pemondokan atau Maktab Misi Haji Indonesia yang ditempati petugas haji, Kamis (29/6/2023). Diah bertemu dengan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama yang juga Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), Hilman Latief.
Dari Hilman, Diah mendapat informasi bahwa penambahan kuota 8.000 jemaah haji yang diberikan Arab Saudi ke Indonesia tak diikuti dengan penambahan fasilitas. Seperti diketahui awalnya Indonesia mendapat kuota 221 jemaah haji, lalu diberi tambahan kuota oleh Arab Saudi menjadi 229 ribu jemaah haji.
“Dalam penjelasan Kementerian Agama bahwa ada poin besarnya, ada tambahan kuota 8.000 jemaah. Sementara untuk menempatkan 8.000 tambahan jemaah ini kita tidak mendapatkan penambahan Maktab. Penambahan Maktab itu artinya ruang untuk jemaah haji itu tinggal ya, tenda-tenda,” kata Diah kepada wartawan di Mekkah.
Diah mengatakan Arab Saudi menerapkan sistem zonasi untuk maktab jemaah haji. Nah, sistem zonasi ini sudah tetap, tak bisa ditambah atau dikurangi.
“Jadi tidak mungkin, misalnya, jemaah Pakistan itu kuotanya berkurang 8.000 jemaah, lalu tempatnya kita ambil oleh tambahan kuota kita, itu tidak mungkin,” ulas politikus PDIP ini.
Akibat penambahan kuota yang tak diikuti dengan penambahan tenda, maka sejumlah tenda jemaah haji Indonesia overkapasitas. Dampaknya, sebagian jemaah terpaksa tidur di luar tenda karena tak kebagian tempat.
“Sebelumnya Kementerian Agama berpikir, bahwa itu akan ada penambahan Maktab karena penambahan kuota, ternyata tidak ada,” tutur Diah.
Timwas Haji meminta Kementerian Agama memasukkan poin soal ganti rugi kepada penyedia layanan haji Arab Saudi atau mashair untuk kontrak haji di masa depan. Timwas juga meminta Kementerian Agama cermat mencermati detail-detail terkait fasilitas jika ke depannya kuota haji Indonesia kembali ditambah oleh Saudi.
Masalah overkapasitas jemaah, terutama di tenda-tenda yang ada di Mina, memang jadi salah satu fokus perhatian Timwas Haji DPR. Overkapasitas ini merembet ke mana-mana, mulai dari jemaah yang harus tidur di luar tenda, antrean panjang di toilet, hingga distribusi makanan yang terganggu.
(tor/tor)