Jakarta –
Tim Pengawas Pelaksanaan (Timwas) Haji DPR menilai salah satu hal yang perlu diperbaiki dari pelaksanaan haji Indonesia adalah soal momentum pembahasan anggaran. Wakil Ketua MPR RI yang juga Anggota Timwas Haji DPR, Yandri Susanto, mengusulkan pembahasan anggaran haji mengikuti kalender hijriah.
“Untuk mengantisipasi pelaksanaan ibadah haji, ke depan itu seharusnya Kemenag dan DPR mengomunikasikan dengan Pemerintah Saudi, sebaiknya mengikuti kalender Hijriah. Karena kalau mengikuti kalender Masehi, dalam sirkulasi anggaran kita nanti tidak akan ada titik temu,” kata Yandri kepada wartawan di Mekkah, Jumat (30/6/2023).
Yandri mengatakan kalender Hijriah semakin maju saat disandingkan dengan kalender Masehi. Jika pembahasan menyesuaikan kalender Hijriah, maka Yandri meyakini masalah-masalah pelaksanaan haji bisa diantisipasi dengan lebih baik.
“Menurut saya, salah satu hal prinsip yang sekarang itu pembahasan anggaran haji, kemudian pemberian kuota dari Saudi. Itu menentukan baik buruknya pelaksanaan haji ke depan,” ujar politikus PAN ini.
Jika jadwal pembahasan anggaran tidak diubah mengikuti kalender Hijriah, Yandri khawatir masalah-masalah pelaksanaan haji Indonesia tak akan selesai, bahkan bertambah kompleks. Dia mengingatkan akan ada dua kali lebaran Haji dalam setahun kalender Masehi pada tahun 2030.
“Tahun 2030 misalkan itu akan ada haji setahun dua kali. Nah, itu ada hal yang sangat urgent untuk dibahas oleh pemerintah dan DPR termasuk dengan lobi-lobi bersama Saudi Arabia,” ujarnya.
Yandri mengatakan selama ini memang pembahasan anggaran haji mengikuti siklus anggaran yang mengacu belum terlalu bermasalah. Namun itu tadi, di masa depan, dengan pelaksanaan haji yang kian maju, dia khawatir akan timbul masalah lebih kompleks.
“Kalau selama ini nggak terlalu masalah, karena dari siklus angaran kita kan masih jauh dengan ibadah haji. Misalkan pembahasan anggaran bulan Agusuts, Juli, sementara kita kan memutuskan anggaran bulan Oktober, kemudian kuota keluar di bulan Ramadan,” ulas Yandri.
“Antisipasi ke depan karena kalender Hijriah semakin maju, berbeda dengan kalender Masehi, itu harus diantispasi. Kalau tidak diantisipasi, saya khawatir ada hal-hal yang tidak kita bisa antipasi dan itu akan mempengaruhi pelaksanaan ibadah haji yang kita inginknn tidak ada masalah,” pungkas Wakil Rakyat asal daerah pemilhan Kota Serang, Kabupaten Serang dan Kota Cilegon ini.
(tor/hri)