Dalam kehidupan yang begitu singkat, waktu menjadi aset berharga yang tidak bisa kembali. Saat kita terlalu fokus memperhatikan kesalahan orang lain, kita cenderung terjebak dalam siklus keluhan yang tidak berujung. Sebaliknya, ketika kita memusatkan perhatian untuk memperbaiki diri sendiri, itulah awal dari pertumbuhan yang signifikan. Hidup dan waktu, keduanya adalah guru terbaik yang memberikan pelajaran berharga. Hidup mengajarkan kita arti memanfaatkan waktu secara bijaksana, sedangkan waktu memberikan pengertian tentang nilai sejati kehidupan. Keduanya saling terkait, dan kita diajak untuk belajar bagaimana menjalani kehidupan dengan penuh makna.
Waktu, seperti halnya emas, memiliki nilai yang tinggi. Namun, ironisnya, waktu tidak bisa dibeli dengan kekayaan materi sekalipun sebesar apapun. Oleh karena itu, seni memanfaatkan waktu menjadi suatu tantangan dan kebijaksanaan tersendiri bagi kita yang mengharapkan kebaikan di dunia dan akhirat. Memanfaatkan waktu dengan baik bukan hanya sekadar menjalani rutinitas harian, tetapi juga merencanakan setiap langkah untuk mencapai tujuan hidup. Setiap detik yang berlalu tidak akan pernah kembali, dan itulah mengapa penting untuk selalu berusaha menjadi lebih baik setiap harinya.
Ambil peran aktif dalam hidup tidak hanya mencakup kesuksesan pribadi, tetapi juga melibatkan interaksi positif dengan orang-orang di sekitar kita. Saling mengisi, memberikan apresiasi, kuat menguatkan, dan saling mengingatkan adalah bentuk-bentuk kontribusi positif yang dapat kita berikan satu sama lain.
Mari kita jadikan hidup ini sebagai perjalanan yang penuh makna, bukan sekadar berlalu begitu saja. Dengan memanfaatkan waktu sebaik mungkin, kita dapat tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik dan memberikan dampak positif pada lingkungan sekitar. Jangan biarkan waktu berlalu begitu saja, karena setiap detik memiliki nilai yang tidak ternilai. Mari ambil peran.
Yudha Adyaksa – @yudhady28