Mode Incognito.
JAKARTA – Google kemungkinan akan diharuskan menghapus data pribadi jutaan penggunanya jika gugatan class-action terhadap raksasa teknologi itu disetujui oleh pengadilan. Ini merupakan bagian dari serangkaian penyelesaian yang disarankan Google untuk menghindari gugatan anti-trust besar terhadap perusahaan tersebut.
Usulan penyelesaian ini merupakan bagian dari kasus Brown v. Google, di mana Google setuju untuk menghapus data penjelajahan web dari orang-orang yang menggunakan fitur “Mode Incognito” atau mode penyamaran pada peramban Google Chrome.
Dilansir dair DigitalTrends, meskipun proposal diajukan di pengadilan federal California pada Senin, (1/4/2024) gugatan ini sudah berlangsung sejak 2020. Google dituduh tidak memberitahukan pengguna sejauh mana data mereka masih dapat diakses dalam Mode Incognito. Pengguna percaya bahwa Google memberikan penjelasan yang tidak jelas tentang tujuan mekanisme penjelajahan pribadinya untuk melacak individu secara ilegal.
Google membantah tuduhan tersebut, mencatat bahwa perusahaan itu, penyedia layanan internet (ISP), dan pengguna selalu dapat secara potensial melihat dan mengumpulkan data dari riwayat peramban Chrome Anda, bahkan dalam Mode Incognito.
Namun, pada Januari jurnalis menemukan versi uji dari mode Inkognito yang diperbarui yang lebih jelas menjelaskan ketentuan apa yang disembunyikan ketika Anda masuk ke dalam mode penjelajahan tersebut.
Berdasarkan perjanjian tersebut, Google akan menghapus miliaran catatan data penjelajahan Chrome, termasuk data dari Mode Incognito. Langkah ini menjawab klaim gugatan bahwa Google terus melacak aktivitas pengguna bahkan dalam penjelajahan pribadi.