Jakarta –
Polisi mengungkapkan kerugian imbas kebakaran minimarket di Gunungputri, Bogor, Jawa Barat, yang dipicu pembobolan mesin ATM. Total kerugian mencapai Rp 1,6 miliar.
“Untuk total kerugian dari kejadian tersebut mencapai Rp 1,6 miliar,” kata Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro ketika menggelar jumpa pers penangkapan pelaku, Senin (27/5/2024).
Sementara itu, pelaku berhasil membawa kabur uang dari mesin ATM mencapai Rp 300 Juta. Uang tersebut sudah dipakai oleh para pelaku hingga tersisa Rp 30 juta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Duit tersisa ada Rp 30 juta, dari total (yang dibawa pelaku) ada Rp 300-an juta. Sudah terpakai kurang lebih Rp 270 juta, untuk berfoya-foya dan sebagainya,” ucap Rio.
“Uang itu diambil dari ATM yang ada di Indomaret tersebut, (mesin ATM) dibongkar, kemudian terbakar, mereka kabur,” sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, kawanan maling pembobol mesin ATM pemicu kebakaran di minimarket Gunungputri, Bogor, sempat menyewa rumah di samping lokasi sebelum beraksi. Pelaku kemudian menjebol dinding melalui rumah kontrakan yang disewanya hingga tembus ke dalam minimarket.
“Perlu kami sampaikan bahwa pelaku tersebut menyewa sebuah rumah di sebelah toko (minimarket) tersebut, dan melakukan pembobolan (jebol tembok) dari rumah tersebut, menembus ke Indomaret atau Alfamart tersebut yang ada di sebelahnya,” kata Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro, Senin (27/5).
Ketika para pelaku menjebol mesin ATM menggunakan alat las, terjadi korsleting listrik hingga menyebabkan kebakaran. Para pelaku kemudian kabur meninggalkan sebagian uang yang terbakar.
“Kemudian pada saat melakukan pengelasan untuk membobol apa yang di dalam terjadilah konsleting dan terbakar di TKP, karena kebakaran tersebut mereka kabur,” kata Rio.
Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Teguh Kumara menambahkan, para pelaku menyewa rumah kontrakan disamping bangunan minimarket selama kurang lebih dua pekan. Pelaku menyewa rumah tersebut untuk melancarkan aksinya dan memudahkan pemantauan.
“Kurang lebih dua minggu menetap (di rumah kontrakan) untuk mengintai. Mereka sewa tempat itu dua Minggu, setelah itu mereka bobol, sudah digambar,” kata Teguh.
(fas/fas)