Jakarta

    Warga RT 4 dan 5/RW 11 Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur, mengeluhkan jalan ambles. Warga menduga jalan tersebut ambles gara-gara terkikis air sungai yang naik ketika hujan.

    Jalan yang ambles itu terletak di pinggir Sungai Ciliwung. Pantauan detikcom, Rabu (5/6/2024), tampak sebagian aspal sudah ambles ke arah sungai.

    Seorang warga RT 4, Ipeh (54), mengatakan jalan ke rumahnya itu mulai ambles sejak tahun 1993. Dia mengatakan kondisi semakin parah hingga memicu sejumlah bangunan di pinggir sungai ikut miring.


    ADVERTISEMENT


    SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

    “Jadi air dari kali itu belok ke arah sini jalan, dikit-dikit terkikis. Kemarin waktu hujan itu makin habis saja tanah yang di bawah jalan. Setiap hujan itu pasti ada aja ambles dikit-dikit,” kata Ipeh.

    Dia mengatakan dulu jalan itu bisa dilintasi oleh mobil hingga truk. Namun kini, jalan itu hanya bisa dilintasi motor.

    “Kalau dulu jalan ini bisa muat truk. Warga yang punya mobil juga bisa masuk. Sekarang susah,” ujarnya.

    Sekretaris RT 5, Endang (51), mengatakan ada sejumlah bangunan miring dan hampir roboh. Dia mengatakan warga khawatir tanah semakin ambles dan membahayakan.

    “Iya bahkan udah ada yang ditinggal sama yang punya. Rumah saya juga termasuk yang di pinggir kali. Jadi kalau hujan udah nggak tenang aja, nggak bisa tidur, takut tiba-tiba ambles,” kata dia.

    Dia mengatakan banyak petugas yang mengukur jalan. Namun, belum ada perbaikan yang dilakukan.

    “Kita udah ngadu ke mana-mana, nggak ada respons. Ke kecamatan, lurah, udah kampanye kita. Tetap nggak ada,” ujarnya.

    Jalan ambles di Pasar Rebo, Jaktim (Taufiq/detikcom)Jalan ambles di Pasar Rebo, Jaktim (Taufiq/detikcom)

    Endang mengatakan jalan itu sempat diperbaiki pada era Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Namun, katanya, jalan itu rusak lagi.

    “Dulu zaman Pak Ahok itu pernah ada dibenerin pakai beronjong, tapi cuma bentar banget, pas hujan ambles lagi. Responsnya cepat waktu pas sama Pak Ahok, tapi dari kontraktor yang kagak benar,” kata Endang

    “Jadi di bawahnya jalan disangga pakai karung isi tanah batu, disangga kayu terus apa gitu. Tapi pas hujan, air naik malah kebawa itu materialnya,” sambung dia.

    Sebagai informasi jalan itu merupakan akses satu-satunya warga yang menyambungkan dengan jalan utama. Meski ada satu jalan lain, namun jalan itu kecil dan bukan jalan umum.

    (haf/haf)



    Source link

    Share.