Jakarta –
Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim mengatakan sudah tak ada lagi warga korban kebakaran di Kapuk Muara bertahan di tenda pengungsian. Tenda pengungsian sudah dibongkar.
“Tenda sudah dibongkar, lokasi pengungsian sudah dibongkar tempatnya. Karena memang pengungsian itu paling lama seminggu, lebih dari itu enggak sehat di sana,” kata Ali, di Balai kota, Jakarta Pusat, Senin (7/8/2023).
Meski demikian dia memastikan Pemkot Jakarta Utara tetap membuka posko-posko pelayanan bagi korban kebakaran. Posko tersebut meliputi posko pelayanan kependudukan hingga kesehatan. Ali mengatakan saat ini korban kebakaran sudah berpindah ke rumah atau kontrakan lain.
“Bagi masyarakat yang butuh mencetak ulang Kartu Keluarga (KK), KTP, hingga memerlukan layanan kesehatan pun bisa mendatangi posko tersebut. Untuk pelayanan itu tetap berjalan. Jadi mereka tetap dilayani tetapi sudah tidak tinggal di tempat pengungsian,” ujarnya.
Seperti diketahui, kebakaran terjadi di Jalan Kapuk Utara 2, RT 001/RW 003, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (30/7). Sebanyak 400 rumah terdampak, 1.000 orang dilaporkan mengungsi imbas kebakaran tersebut.
“Objek terdampak 400 rumah tinggal, 200 keluarga, 1.000 jiwa,” ujar Kasatpel Pengolahan Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta Michael Sitanggang, dalam keterangan tertulis, Minggu (30/7).
Penyebab kebakaran yang terjadi permukiman warga di Kapuk Muara belum dapat dipastikan. Namun dugaan awal penyebab kebakaran itu berasal dari kompor salah satu warga.
“(Dugaan penyebab kebakaran) dari rumah warga, dari kompor. Tapi kita masih belum dipastikan lagi,” ujar SCC Suku Dinas Gulkarmat Jakut dan Kepulauan Seribu Achmad Sadeli pada hari yang sama.
(idn/idn)