Jakarta

    Polisi melakukan audiensi dengan pihak Universitas Indonesia (UI) dan keluarga terkait kasus kematian mahasiswa UI Akseyna Ahad Dori di Danau Kenanga yang belum terungkap setelah berjalan 9 tahun. Polisi mengungkapkan kendala yang menyebabkan belum terungkapnya kasus tersebut hingga saat ini.

    “Ya kendalanya begini, karena memang penemuan korban yang pertama itu kan kita tidak langsung mengenali korbannya siapa. Jadi kalau saya baca dari berita acara sudah ditemukan, setelah itu kita tidak tahu itu identitasnya siapa gitu itu di awal,” kata Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana kepada wartawan di Mapolres Metro Depok, Rabu (5/6/2024).

    Arya mengatakan kendalanya yakni jasad Akseyna baru dikenali setelah 4-5 hari pasca ditemukan. Hal itulah yang menghambat pihak kepolisian dari awal penyelidikan.


    ADVERTISEMENT


    SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

    “Sehingga sampai 4 atau 5 hari kemudian setelah orang tua korban datang orang tua korban lah yang mengerti ‘Oh ini anak saya’ Ini ternyata identik dengan barang-barang yang pernah diberikan dan dimiliki oleh korban. Sehingga 5 hari dari penemuan jenazah ini itulah yang membuat kita terhambat melakukan penyelidikan di awal,” tuturnya.

    Lebih lanjut, Arya menjelaskan setelah 5 hari jasad Akseyna dikenali, tempat kejadian perkara (TKP) sudah banyak perubahan. Bahkan kasus tersebut sempat berpindah penanganan dari Polres ke Polda Metro Jaya lalu ke Polres kembali.

    “Baru setelah itu kita melakukan otopsi ketika melakukan pencarian lagi ke TKP ke rumah kost korban. Dalam waktu 5 hari tentu sudah banyak yang terjadi dan sudah banyak yang berubah itu di tahun 2015 ya pada saat itu. Bahkan kasus ini sempat ditarik ke Polda lalu dikembalikan lagi ke Polres,” jelasnya.

    “Dan sekarang dengan kondisi yang seperti ini kita berupaya secara maksimal untuk menemukan yang 5 hari miss, itu kira-kira yang miss itu apa. Nggak mudah untuk kembali ke 2015 dan mencari 5 hari yang hilang itu apa-apa saja sudah berubah,” tambahnya.

    Arya menyebut ada 38 saksi dalam kasus Akseyna namun tak sampai 30 orang yang menjadi kunci bakal terungkapnya kasus tersebut. Pihak kepolisian pun akan menggabungkan kesaksian mereka untuk menemukan bukti yang kuat di lapangan.

    “(Jumlah) 38 saksi. Jadi 38 saksi ini kalau saya baca yg menjadi kunci tidak sampai 30 jadi ya hanya ada yg tau ‘Oh ya saya tau ada jenazah fisitu’ ‘Oh ya saya tau terkhir ketemu tanggal sekian’ Jadi saksi-saksi ini nanti kita gabungkan rangkaian. Ada masalah juga dari CCTV itu kan tidak ditemukan ya jadi ini jg cukup membuat kita harus bekerja keras menemukan bukti-bukti yang ada di lapangan,” tutupnya.

    (dek/dek)



    Source link

    Share.