Jakarta

    Seorang wanita di Jakarta Selatan berinisial EV jadi korban penipuan dengan modus hipnotis oleh seorang pria yang mengaku sebagai seorang ‘ustaz’ (tentu saja palsu) yang punya kesaktian. Polisi menyebut pelaku merupakan seorang residivis alias ‘alumni’ penjara yang sering kambuh melakukan kejahatan.

    “Tersangka Erick Donovan alias Aby dkk pernah ditangkap oleh Unit 3 Ranmor Polres Metro Jakarta Selatan pada tahun 2021 dan berkas kasus tersebut sudah P21,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Senin (10/6/2024).

    Ade Ary mengatakan hingga kini pihak kepolisian masih melakukan serangkaian penyelidikan terkait kasus tersebut. Termasuk mencari tahu keberadaan pelaku.


    ADVERTISEMENT


    SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

    “Nah ini perlu kami sampaikan kepada masyarakat hati-hati. Foto pelaku tadi sudah kami sampaikan, dan saat ini yang bersangkutan sedang dikejar oleh satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan,” jelasnya.

    Pengungkapan Kasus

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengatakan peristiwa terjadi pada Kamis (23/5) malam. Saat itu korban tengah mengendarai sepeda motornya seorang diri.

    Tepat di lampu merah Duren Tiga, Pancoran, korban didatangi pelaku yang berpura-pura menanyakan alamat sebuah perusahaan. Pelaku mengaku sebagai seorang ustaz yang mengetahui masa depan korban dan seorang pemotor lainnya yang turut berhenti yang diduga teman pelaku.

    “Setelah mengarahkan korban untuk berhenti di pinggir jalan, pelaku mengaku sebagai ustaz dan mengklaim mengetahui detail kehidupan korban dan seorang pria lain yang juga dihentikan motornya (diduga teman pelaku),” kata Ade Ary kepada wartawan, Senin (10/6).

    Saat itu pelaku memberikan batu sakti yang disebutnya akan bergetar sebagai pertanda keberuntungan. Korban dan pria diduga ‘partner in crime’ pelaku diminta membawa batu tersebut ke musala terdekat, dengan syarat ponsel korban diserahkan kepada pelaku.

    “Korban kemudian menyerahkan handphonenya kepada pelaku setelah diberikan ‘batu keberuntungan’ yang konon bisa bergetar dan membawa kesuksesan. Pelaku menginstruksikan korban dan pria tersebut untuk memegang batu di musala terdekat,” jelasnya.

    Namun, hal tersebut hanya modus pelaku. Saat korban kembali ke lokasi tempat mereka pertama bertemu, pelaku sudah tidak ada di lokasi. Akibat hal tersebut, HP milik korban pun raib digondol pelaku.

    “Saat korban kembali dari musala, pelaku dan pria tersebut sudah tidak ada di TKP, membawa handphone korban. Korban kemudian melaporkan kejadian ini ke Polres Jakarta Selatan,” tuturnya.

    (wnv/dnu)



    Source link

    Share.